Kandidat PM Jepang Tekankan Kehadiran di Hari Takeshima

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Sanae Takaichi, kandidat kuat pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang, menegaskan bahwa para menteri kabinet seharusnya hadir dalam upacara tahunan “Hari Takeshima” yang digelar di Prefektur Shimane.

Dalam debat kandidat kepemimpinan LDP pada Sabtu, 28/9/2025, Takaichi menyebut upacara tersebut penting untuk menegaskan klaim Jepang atas Pulau Dokdo, yang saat ini dikuasai Korea Selatan.

“Idealnya seorang menteri harus pergi dengan bangga atas nama pemerintah,” ujar Takaichi, dilansir Korea JoongAng Daily, Minggu, 28/9/2025. 

“Tidak perlu khawatir tentang bagaimana pihak lain melihatnya,” imbuhnya. 

Pulau Dokdo, disebut Takeshima oleh Jepang secara administratif dimasukkan ke dalam Prefektur Shimane. Sejak 2006, daerah itu menggelar upacara “Hari Takeshima” setiap 22 Februari. 

Namun, pemerintah pusat selama ini hanya mengirim pejabat setingkat wakil menteri untuk menghindari ketegangan lebih lanjut dengan Korea Selatan.

Takaichi menilai masalah ini adalah “isu yang harus diketahui semua orang sebagai wilayah Jepang.

Jika menteri hadir langsung, media Jepang memperkirakan Korea Selatan akan memberikan respons keras.

Skandal Bayaran Komentar Online Guncang Rival Takaichi

Sementara itu, pesaing Takaichi, Shinjiro Koizumi, Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, tengah menghadapi sorotan setelah tim kampanyenya dituduh membayar orang untuk menulis komentar positif bagi dirinya dan merendahkan lawan.

“Saya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di kamp kampanye. Saya ingin melanjutkan sampai akhir dengan kewaspadaan agar hal ini tidak terjadi lagi,” ucap Koizumi. 

Akibat kasus ini, Karen Makishima, mantan Menteri Urusan Digital yang menjabat kepala urusan umum dan publisitas kampanye, memilih mundur dari posisinya.

Meski skandal itu dinilai merusak persaingan sehat, para kandidat lain tidak terlalu menekannya. Mantan Menteri Keamanan Ekonomi Takayuki Kobayashi menilai Koizumi sudah meminta maaf dan berkomitmen mencegah pengulangan kasus. 

Mantan Sekretaris Jenderal LDP Toshimitsu Motegi pun berharap semua pihak menjaga keadilan.

“Mungkin meskipun kami tidak ikut campur, komentar-komentar positif seperti itu tetap akan muncul, sungguh disayangkan,” ujar Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi

“Saya sependapat,” pungkas Takaichi menanggapi singkat.

 

Baca juga: Ribuan Anak Keracunan, Zulhas Perketat Program MBG

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top