KDM: Investasi di Jabar Capai Rp72,5 Triliun pada Semester 1 2025

Bagikan

KOTA BANDUNG, KORAN INDONESIA – Investasi di Jawa Barat (Jabar) dilaporkan terus meningkat hingga Rp72.5 triliun pada Semester 1 tahun 2025. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Selama acara Pembukaan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) ke-34 APINDO Tahun 2025 di Kota Bandung, KDM menyebut investasi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Salah satunya dengan membangun ekosistem usaha yang bersih, ramah, dan berkelanjutan.

KDM mengatakan, Pemerintah Provinsi memiliki peran untuk mengorkestrasi antara pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/ kota, dan dunia usaha.

“Saya tadi sudah menyampaikan posisi saya itu mengorkestrasi antara Pemerintah Pusat, pemerintah kabupaten/ kota, dan kalangan dunia usaha,” kata KDM.

Menurut KDM, digelarnya Rakerkonas ke-34 APINDO di ibu kota Jawa Barat merepresentasikan bahwa Jabar masih yang tertinggi dalam investasi. Pada semester satu tahun 2025 telah investasi yang terealisasi ke Jabar sudah menyentuh Rp72,5 triliun.

“Kita tahu Jabar saat ini rangking investasinya tertinggi se-Indonesia, Rp72,5 triliun sudah masuk hingga hari ini. Kita harapkan investasi ini terus meningkat,” ujar KDM.

Tingginya investasi ke Jabar dipengaruhi oleh beberapa kebijakan strategis. Di antaranya terkait pemberantasan premanisme di wilayah industri.

“Itu terjadi kan tidak ujug-ujug tetapi ada kebijakan strategis misalnya angka premanisme di dunia industri menurun tajam. Hal itu bisa kita lihat telah terjadi di Jabar,” ungkap KDM.

Koordinasi antar kepala daerah juga menurutnya sangat penting dalam mempermudah investasi di Jabar. Dia menyebut perkembangan industri di Jabar terus menunjukkan hal positif. Industri padat karya kini sudah mulai bergeser ke wilayah Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. Sementara industri padat modal kini sudah tumbuh di wilayah Subang.

“Hari ini terjadi perkembangan yang relatif baik, industri padat karya sudah bergeser ke Indramayu, Kuningan, Cirebon, dan Majalengka. Kemudian industri padat modal di Subang sudah tumbuh,” ujar KDM.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top