Kenalan dengan Bore Up Motor: Plus-Minus yang Harus Kamu Tahu

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Bagi pecinta modifikasi motor, istilah bore up pasti sudah sering terdengar. Bore up sendiri adalah modifikasi yang dilakukan dengan cara memperbesar diameter piston bawaan pabrikan agar kapasitas mesin (cc) ikut meningkat.

Misalnya, piston standar berdiameter 51 mm bisa diubah menjadi 53 mm. Hasilnya, mesin 150 cc bisa melonjak jadi 220 cc, atau motor 200 cc bisa berubah menjadi 300 cc, tergantung keinginan pemilik.

Proses bore up tidak sekadar mengganti piston, tetapi juga melibatkan banyak bagian mesin seperti bubut, penyesuaian kompresi, jalur oli, hingga setelan karburator. Biasanya butuh waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikannya, dan harus dilakukan oleh mekanik berpengalaman karena hasilnya tidak bisa dikembalikan ke kondisi standar pabrik.

Setelah bore up, pemilik motor juga perlu menyesuaikan rasio kompresi, mengganti filter udara, memakai oli berkualitas tinggi, dan siap dengan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.

Kelebihan Bore Up

  • Tarikan motor lebih bertenaga.
  • Akselerasi terasa responsif.
  • Suara mesin terdengar lebih padat.
  • Motor terlihat lebih gahar dan eksklusif dari segi performa.

Kekurangan Bore Up

  • Risiko piston lebih cepat rusak.
  • Mesin mudah overheat karena pembakaran lebih besar.
  • Konsumsi bahan bakar dan oli meningkat drastis.
  • Biaya perawatan lebih tinggi.
  • Dalam beberapa kasus, top speed malah bisa menurun.

Meski banyak digemari, bore up sebenarnya sangat berisiko terjadi kerusakan jangka panjang lebih besar dibanding keuntungan yang didapat.

Jadi, kalau motor digunakan untuk kebutuhan harian, ada baiknya dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan bore up.***

 

Baca juga: Pameran IMOS 2025 Resmi Digelar di ICE BSD

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top