Kenapa Ban Belakang Motor Lebih Cepat Botak? Ini Penjelasannya

Bagikan

KORAN INDONESIA – Kalau kamu pengguna sepeda motor, mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa sih ban belakang motor lebih cepat habis atau botak dibanding ban depan?

Ternyata, ini bukan sekadar mitos. Memang benar, ban belakang punya “tugas” yang jauh lebih berat. Menurut para ahli otomotif, ban belakang bekerja sebagai penggerak utama dari tenaga mesin, sekaligus menjadi sumber traksi saat motor berakselerasi. Artinya, setiap kali kamu memutar gas, ban belakanglah yang langsung bekerja keras menyalurkan tenaga ke aspal.

Tak cuma itu, beban di bagian belakang motor juga makin bertambah kalau ada penumpang atau barang bawaan. Sementara itu, ban depan lebih banyak berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan mengarahkan laju kendaraan.

Nah, agar ban belakang tidak cepat aus, ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan dan terapkan secara rutin. Yuk, simak tips berikut!

  1. Hindari Membawa Muatan Berlebih

Membawa penumpang atau barang berlebihan bikin beban ban belakang makin berat. Akibatnya, ban jadi lebih cepat aus. Kalau memang harus membawa barang, pastikan tidak melebihi kapasitas maksimal yang dianjurkan.

  1. Rutin Mengecek Tekanan Udara Ban

Tekanan udara yang tidak sesuai bisa berdampak besar. Jika terlalu rendah, permukaan ban yang menyentuh jalan jadi lebih lebar dan gesekannya makin besar. Sebaliknya, kalau tekanan terlalu tinggi, ban jadi keras dan keseimbangan motor bisa terganggu. Sebaiknya, periksa tekanan angin seminggu sekali atau setiap kali akan melakukan perjalanan jauh.

  1. Waspadai Pentil Ban yang Tidak Rapat

Terkadang tekanan udara dalam ban turun tanpa disadari. Salah satu penyebabnya adalah pentil ban yang tidak rapat atau bocor. Kebocoran seperti ini memang tidak langsung terasa, tapi lama-lama bisa bikin ban cepat kempis dan mempercepat keausan, terutama pada bagian tengah ban.

  1. Jangan Malas Membersihkan Ban

Setelah melewati jalan yang kotor, berpasir, atau tergenang air, sebaiknya ban langsung dibersihkan. Pasalnya, kotoran, kerikil kecil, atau sisa cairan kimia bisa menempel di permukaan ban dan mempercepat kerusakan permukaan karet.

  1. Hindari Rem Mendadak yang Terlalu Sering

Sering melakukan pengereman mendadak ternyata bisa membuat permukaan ban terkikis tidak merata. Apalagi jika sering dilakukan dalam kecepatan tinggi. Efeknya? Ban jadi cepat botak meski usia pakainya belum lama.

Ban belakang memang cenderung lebih cepat aus dibandingkan ban depan karena fungsinya yang lebih berat. Tapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Dengan perawatan rutin, berkendara secara lebih hati-hati, dan memperhatikan kondisi kendaraan, kamu bisa memperpanjang usia ban dan tetap nyaman saat berkendara.***

 

Baca juga: Waspadai Risiko Ganti Ban Mobil Cuma Sebelah, Bisa Bikin Mobil Tak Stabil

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top