Legislator PDIP Soroti Praktik Pengoplosan Beras: Stok Bulog Tinggi, tapi Harga Beras Naik Terus

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Rokhmin Dahuri
Bagikan

KORAN INDONESIA – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Rokhmin Dahuri menyoroti praktik pengoplosan beras yang makin marak. Menurutnya, hal itu merugikan petani tapi menguntungkan mafia pangan.

Rokhmin menjelaskan, harga yang dibayar konsumen tidak sampai ke petani. Harga gabah tetap ditekan di sekitar Rp6.500 per kilogram, sementara harga beras di pasar terus naik.

“Saya mempertanyakan klaim pemerintah bahwa stok beras Bulog saat ini tertinggi dalam 57 tahun terakhir, padahal harga pasar tak kunjung turun,” kata Rokhmin dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025).

Sebagian besar stok beras itu berasal dari sisa impor pemerintahan sebelumnya, sekitar 1,5 juta ton. Rokhmin mendesak pemerintah untuk jujur dan transparan dalam menyampaikan data ke publik.

“Jujur itu sumber kebaikan. Kalau tidak jujur, itu jalan menuju kehancuran,” tegasnya.

Rokhmin juga mempertanyakan siapa yang memerintahkan Bulog menahan distribusi beras. Padahal kapasitas gudang sudah penuh dan sebagian stok mulai rusak.

Ia menilai ada indikasi saling lempar tanggung jawab antara Bapanas, Bulog, dan Kementerian Pertanian.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top