BANDUNG, KORAN INDONESIA – Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset yang sangat dibutuhkan untuk membangun suatu negara ke arah yang lebih baik.
Kualitas SDM dapat terlihat dari cara berinovasi, profesionalitas dalam bekerja, dan apakah dapat bersaing di tingkat internasional atau tidak.
Tetapi, apabila hal-hal tersebut berada dibawah level wajar maka muncul-lah istilah SDM rendah.
Pengertian SDM Rendah
SDM rendah adalah kondisi dimana kemampuan, kompetensi, dan kualitas individu dalam suatu kelompok atau wilayah berada di bawah standar yang dibutuhkan untuk mencapai produktivitas dan pembangunan yang optimal.
Kualitas ini tidak hanya mencakup aspek pendidikan, tetapi juga kesehatan, keterampilan, kedisiplinan, dan etos kerja.
SDM yang rendah berarti masyarakat atau tenaga kerja belum mampu memenuhi tuntutan perkembangan zaman, seperti kebutuhan teknologi, ekonomi modern, dan kompetisi global.
Ciri-Ciri SDM yang Masuk Kedalam Kategori Rendah
1. Tingkat Pendidikan Rendah
- Banyak individu yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah.
- Akses ke pendidikan tinggi terbatas.
- Literasi dan numerasi masih rendah.
2. Minimnya Keterampilan Kerja
- Tidak menguasai keterampilan teknis maupun soft skills.
- Kurangnya kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi.
- Tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada pada dunia kerja.
3. Produktivitas Rendah
- Output kerja yang dihasilkan per jam atau per tenaga kerja rendah.
- Manajemen waktu dan disiplin kerja yang kurang.
4. Kesehatan Buruk
- Tingginya angka stunting.
- Rendahnya kesadaran akan kesehatan preventif.
- Kurangnya gizi dan akses layanan kesehatan.
5. Mentalitas yang Kurang Tangguh
- Kurangnya motivasi untuk belajar dan meningkatkan diri.
- Budaya kerja yang tidak profesional.
- Tidak memiliki etos kerja yang kuat.
Penyebab SDM Bisa Masuk Kedalam Kategori Rendah
1. Keterbatasan Akses terhadap Pendidikan
Biaya tinggi, kurangnya fasilitas, dan ketimpangan wilayah dapat memperbesar kemungkinan pendidikan berkualitas tidak merata.
2. Kemiskinan
Kondisi ekonomi yang rendah juga dapat membuat masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk pendidikan dan kesehatan.
3. Rendahnya Kualitas Gizi
Kurangnya asupan gizi pada masa pertumbuhan dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar.
4. Minimnya Pelatihan dan Pengembangan
Tenaga kerja tidak mendapatkan pelatihan berkelanjutan sehingga sulit beradaptasi dengan kebutuhan industri baik di dalam negeri maupun luar negeri.
5. Pola Pikir dan Budaya
Ada kelompok masyarakat yang belum memprioritaskan pendidikan atau peningkatan kompetensi karena berpikir bahwa langsung bekerja lebih efektif dengan adanya penghasilan, sedangkan pendidikan justru menghabiskan uang.
6. Sistem Pemerintahan
Bila skalanya sebesar negara, maka sistem pemerintahan juga bisa menjadi sebab mengapa SDM di negara tersebut masih masuk kedalam kategori rendah.
Contohnya bila membicarakan etos kerja, sebenarnya dari segi penghasilan pun, apakah sudah sepadan?
Bila belum, berharap guru di sekolah-sekolah negeri khususnya honorer dapat memberikan kualitas pendidikan setara dengan guru-guru di sekolah swasta akan menjadi tantangan yang sulit.
Secara hak, para guru honorer tersebut tidak diberikan upah yang sepadan dengan tuntutan yang ada, seperti untuk mencerdaskan bangsa dengan kualitas yang setara dengan guru-guru swasta.
Selain itu, apakah dalam mengelola Sumber Daya Alam negara sendiri sudah maksimal sampai perlu mengimpor dari negara lain?
Akhirnya, mau sekompeten apapun para petani di suatu negara, bila absen dari perhatian dan dukungan pemerintah tidak akan pernah berkembang, contohnya seperti banyaknya hasil panen yang justru terbuang dan tidak bisa terdistribusi dengan baik karena perlu bersaing dengan hasil panen impor.
Dampak SDM Rendah Terhadap Sebuah Negara
1. Daya Saing Negara Melemah
Negara sulit menarik investasi karena produktivitas rendah.
2. Pengangguran Tinggi
Kurangnya skill membuat banyak angkatan kerja tidak terserap industri.
3. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat
Produksi dan inovasi tidak berkembang, sehingga ekonomi stagnan.
4. Ketimpangan Sosial
Kelompok yang tidak memiliki kompetensi jauh tertinggal dibanding mereka yang berpendidikan dan terampil.
5. Ketergantungan pada Negara Lain
Kurangnya kemampuan dalam bidang teknologi dan industri dapat membuat negara bergantung pada impor.
Legislator PDIP Soroti Besarnya Anggaran Vitamin di RKA Kemenhub



