GARUT, KORAN INDONESIA – Para nelayan di Kabupaten Garut diimbau untuk berkolaborasi dengan koperasi guna meningkatkan hasil tangkapan ikan. Hal itu disampaikan Bupati Garut Abdusy Syakur Amin saat mengunjungi Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kamis (21 Agustus 2025).
Syakur menyampaikan kehadiran koperasi sangat vital untuk mengubah pola pikir dan budaya. ”Ini kan penting sekali, karena juga kehadiran koperasi maka masyarakat itu guyub bersama-sama untuk mendapatkan akses finansial, pemasaran, dan teknologi,” ujar Syakur.
Dia menambahkan, jika nelayan bekerja sendiri akan terasa lebih sulit. Oleh karena itu, kolaborasi melalui koperasi menjadi kunci untuk mengubah pola pikir dari nelayan tradisional menjadi non-tradisional.
”Dengan cara seperti ini, dengan penggunaan teknologi, pengetahuan dan alatnya baik, maka saya berharap mereka bisa mendapat tangkapan ikan yang lebih banyak lagi,” kata Syakur.
Menurutnya, nelayan tidak hanya sekadar menangkap ikan, tetapi juga perlu menggunakan pengetahuan dan teknologi. Karena itu, pelatihan bagi ABK (Anak Buah Kapal) menjadi hal yang penting.
”Harus terlatih sehingga mereka dapat menggunakan peralatan secara optimal. Jadi saya kira pelatihan itu sangat penting,” jelas Syakur.
Syakur berharap program ini dapat menjadi contoh bagi nelayan lain dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut. Menurutnya, tanpa perubahan, nelayan akan tetap berada pada kondisi yang sama seperti 100 tahun yang lalu.
”Tentu saja ini menjadi salah satu contoh, best practice buat yang lain, buat masyarakat yang lain bahwa langsung melalui koperasi jadi kita bisa guyub bersama-sama mendapatkan akses modal, akses pengetahuan, dan teknologi,” ujar Syakur.
Sementara itu, Direktur Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), I Nengah Putra Winata, menuturkan kapal yang diserahkan ini merupakan bagian dari pembiayaan untuk Konsorsium Cilacap.
”Kita sebutnya sebagai konsorsium Cilacap dimana di dalam konsorsium itu tergabung beberapa koperasi, mulai dari Koperasi Mino Saroyo sendiri yang jumlah anggotanya 8000 orang. Kemudian Koperasi Mino Pawurni dari Kebumen, Koperasi Mina Lestari dari Pangandaran, Koperasi Catra Karya Nusantara Garut, dan Koperasi Maritim,” jelas I Nengah.
Dia menyebut total pembiayaan yang diberikan tahun ini mencapai Rp436 miliar untuk membangun 44 kapal dengan berbagai ukuran dan 2 cold storage. Untuk Koperasi CKN di Kabupaten Garut sendiri, diberikan 4 kapal berukuran 51 gross tonnage (GT).
”Nantinya kita akan kembangkan lagi. Kita akan biayai lagi. Khusus untuk yang di Garut itu totalnya mencapai Rp31 miliar. Dimana Rp22 miliar untuk kapal dan operasional dan Rp9 miliar untuk kegiatan waserda (warung serba ada). Kemudian nanti ada SPBN dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan),” tambah I Nengah.
Di tempat yang sama, Ketua Koperasi CKN, Moch Dadi Ali, mengungkapkan rasa harunya, di mana penyerahan kapal ini bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Koperasi. Dadi Ali mengatakan, dukungan dari LPMUKP sangat berarti. Saat ini, Koperasi CKN telah melayani 800 nelayan dengan 37 titik distribusi waserda di tiga kecamatan.
”Kehadiran bapak-bapak adalah bukti CKN sedang sangat beruntung. Kalau kita lihat memang nelayan kita itu sangat memperihatinkan, masih membutuhkan dukungan-dukungan melalui peremajaan alat tangkap dan sebagainya,” ujar Dadi.
Dia berharap program ini dapat mendorong peningkatan kapasitas penangkapan ikan yang selama ini hanya di bawah 12 mil. Ia juga berharap Garut segera memiliki pelabuhan yang memadai.***