Pendiri Rolex Diduga Mata-mata Nazi

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Dokumen arsip nasional mengungkap pendiri Rolex, Hans Wilsdorf, pernah dicurigai sebagai mata-mata Nazi.

Dilansir dari Daily Mail, Minggu, 10/8/2025, dikatakan bahwa berkas dari era Perang Dunia Kedua, bertanggal antara 1941 hingga 1943, menyebut Wilsdorf “sangat patut ditentang” dan “dicurigai melakukan spionase”. 

Meski sudah menjadi warga negara Inggris, MI5 menilai ia berpotensi membahayakan kepentingan Sekutu.

Kecurigaan bermula pada 1941, ketika konsul Inggris di Jenewa melaporkan bahwa Wilsdorf terkenal karena simpatinya yang kuat terhadap Nazi. 

Di tahun yang sama, Bagian Daftar Hitam Kementerian Perang Ekonomi menyarankan agar status daftar hitamnya ditinjau kembali, namun mempertimbangkan bahwa hal tersebut mungkin belum menguntungkan saat itu.

Pencantuman Wilsdorf dalam daftar hitam disebut-sebut berdampak buruk bagi bisnis Rolex dan perdagangan internasional dengan negara-negara dalam Kekaisaran Inggris. 

Laporan MI5 pada 1943 bahkan menuliskan: “Wilsdorf dan istrinya adalah pemegang saham mayoritas, dan dia dicurigai melakukan spionase atas nama musuh,” tulis MI5 pada laporan 1943. 

Dokumen juga menyinggung tawaran Wilsdorf untuk memberikan jam tangan Rolex gratis kepada tawanan perang Sekutu di kamp Jerman. 

Jose Perez, sejarawan horologi yang menemukan berkas MI5 tersebut. 

“Fakta bahwa Rolex menawarkan jam tangan kepada tawanan perang Sekutu di kamp Jerman menunjukkan Wilsdorf berada di sisi sejarah yang benar. Tetapi, saya yakin itu hanya siasat untuk mendapatkan dukungan pemerintah Inggris.”

Pihak Rolex mengaku telah mengetahui adanya dokumen itu dan kini membentuk tim sejarawan untuk meneliti lebih jauh.

Hans Wilsdorf lahir di Bavaria pada 1881 dan menjadi yatim piatu sejak kecil. Ia pindah ke London pada 1903, mulai membuat jam tangan di Hatton Garden, lalu mendaftarkan merek Rolex.

Ia menikahi Florence Crotty, wanita kelahiran Inggris, dan pada 1919 memindahkan kantor pusat perusahaan ke Jenewa, Swiss. 

Wilsdorf wafat pada 1960, menyerahkan seluruh sahamnya kepada Yayasan Hans Wilsdorf yang hingga kini masih mengelola Rolex dan menyalurkan dana untuk amal.

 

Baca juga: Lisa Mariana Menangis Saat Tes DNA Anaknya dengan Ridwan Kamil

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top