KORAN INDONESIA – Sejak 2019, penyanyi dan aktor asal Tiongkok, Liu Yuning, selalu menyisakan satu kursi kosong di setiap konsernya.
Hal ini bukan tanpa alasan, diketahui bahwa kursi itu ia persembahkan khusus untuk seorang penggemar setianya yang sudah lebih dulu berpulang. Dalam konsernya di Shenzhen akhir pekan lalu ( 19 dan 20 Juli 2025), satu kursi tampak mencolok di tengah lautan penonton yang bersorak.
Kursi di Baris 22, Nomor 9 ini dibiarkan kosong. Terlihat di atasnya diletakkan buket bunga mawar putih dan lili, sebagai bentuk penghormatan yang menyentuh hati. Foto kursi tersebut beredar luas di media sosial dan langsung menjadi perbincangan hangat oleh warganet China.
Diketahui kursi tersebut memiliki makna mendalam, yang mana merujuk pada nomor anggota fan club dari seorang penggemar Liu Yuning, yakni nomor 229. Penggemar tersebut sudah lama menjadi pendukung karya-karya Yuning, dan impiannya adalah bisa menonton konser idolanya secara langsung.
Sayangnya, pada 2019, sang penggemar meninggal dunia di usia 17 tahun akibat sakit, sebelum ia sempat mewujudkan impiannya tersebut.
Dalam surat terakhirnya, ia menulis: “Penyesalan terbesarku adalah tidak bisa terus mendukung Modern Brothers (Grup band Yuning).”
Setelah mengetahui kisah mengharukan tersebut, Liu Yuning langsung memutuskan untuk mempersembahkan kursi khusus baginya di konser pertama setelah kepergian sang penggemar.
“Aku akan menyisakan satu kursi untukmu di setiap konser. Jangan lupa datang, ya,” janji Liu Yuning.
Dan janji itu benar-benar ditepati. Selama enam tahun terakhir ini, di setiap konsernya Liu Yuning selalu menyisakan Baris 22, Nomor 9 tetap kosong. Di kursi tersebut selalu ada buket bunga putih dan sebuah light stick yang selalu menyala.
“Kalau malam terlalu gelap, dia tetap bisa menemukan jalan pulang,” kata Liu Yuning.
Menurut para penggemar, bunga putih tersebut melambangkan cinta yang tulus, sementara pita perak yang menghiasinya adalah simbol kenangan abadi. Florist yang merangkai bunga tersebut mengatakan bahwa tim Liu Yuning biasanya memesan buket tersebut 10 hari sebelum konser.
Mereka juga menyampaikan permintaan dengan sopan, apakah florist bersedia membuatkan rangkaian bunga memorial. Florist itu pun tentu tak merasa keberatan untuk merangkainya.
“Baru hari ini, setelah melihat cerita ini dibagikan banyak orang, saya benar-benar mengerti arti penting di baliknya,” ujar sang florist.
Tak hanya di konser, setiap tanggal 29 Juli, tepat di hari kepergian sang penggemar, Yuning disebut rutin mengirimkan bunga dan memposting penghormatan khusus untuk mengenangnya. Hal ini menujukkan sebuah bentuk cinta dan kesetiaan yang tak hanya menyentuh, tapi juga langka di dunia hiburan.***
Baca juga: Film Action Korea yang Wajib Ditonton! Special Delivery