Prabowo Targetkan Penerimaan Negara 2026 Tembus Rp3.147,7 Triliun

Presiden Prabowo Subianto
Bagikan

KORAN INDONESIA – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan, rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 dipatok sebesar Rp3.786,5 triliun di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

“Untuk mendukung agenda pembangunan, di tengah gejolak global arsitektur APBN 2026 dirancang sebagai berikut, Belanja Negara dialokasikan Rp3.786,5 triliun,” ujar Prabowo, dikutip dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Minggu (17/8).

Prabowo mengatakan, pemerintah menargetkan penerimaan negara mencapai Rp3.147,7 triliun. Defisit APBN dirancang Rp638,8 triliun atau 2,48 persen PDB, dengan pembiayaan yang disebut prudent, inovatif, dan sustainable. Menurutnya, APBN harus tetap sehat dan kredibel.

“Untuk itu, APBN harus terus dijaga tetap sehat dan kredibel, melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan,” tegasnya.

Pendapatan negara, kata Prabowo, bakal terus dioptimalkan lewat pajak tanpa mengganggu iklim usaha. Insentif fiskal diberikan terarah, pengelolaan SDA diperkuat, dan aset negara harus produktif agar memberi nilai tambah bagi rakyat.

“Peran APBN didorong lebih untuk lebih proporsional. APBN kita utamakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan publik terbaik untuk rakyat,” tambah Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, untuk ekonomi bernilai tambah tinggi, peran Danantara dan swasta akan dimaksimalkan secara sinergis. Transfer ke daerah dan belanja pusat didesain sebagai satu kesatuan utuh agar pemerataan ekonomi bisa lebih merata.

Kata Prabowo, subsidi energi dan bansos diarahkan tepat sasaran dengan basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Pemerintah juga menegaskan pengelolaan utang harus hati-hati agar defisit tetap terkendali.

“Kita harus prudent mengelola utang, defisit dan rasio utang dijaga pada batas aman. Keberlanjutan fiskal jangka menengah-panjang adalah jangkar bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ucapnya.

Prabowo menyebut, target ekonomi 2026 ditetapkan tumbuh 5,4 persen atau lebih, dengan inflasi 2,5 persen. Pemerintah juga menargetkan turunnya pengangguran, kemiskinan, hingga rasio gini, serta peningkatan kesejahteraan petani dan lapangan kerja formal.

“Dan pemerintah yang saya pimpin berjanji dihadapan majelis ini kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kami ingin tekankan sekecil mungkin. Dan adalah harapan saya, adalah cita-cita saya untuk suatu saat apakah dalam 2027 atau 2028 saya ingin berdiri di depan majelis ini, di depan podium ini untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali,” pungkasnya.

Dengan rencana ini, pemerintah optimistis APBN 2026 bisa menjadi pijakan kuat untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.***

Baca jugaPrabowo: Kopdes Merah Putih Jembatan Menuju Kemerdekaan Ekonomi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top