KORAN INDONESIA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, program tersebut telah menjangkau 20 juta anak sekolah, anak prasekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui hanya dalam tujuh bulan.
“Saya tadi ucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional, saudara dan anggotamu telah bekerja dengan baik,” ucap Prabowo, dikutip dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya makan bergizi gratis. TNI, Polri, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Ormas-Ormas, Koperasi-Koperasi, Yayasan-yayasan yang telah ramai-ramai terlibat dan bergotong-royong membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di seluruh Provinsi Indonesia,” lanjutnya.
Prabowo menegaskan bahwa MBG bukan hanya program sosial, melainkan investasi jangka panjang yang diakui PBB. Dampaknya sudah terlihat dari meningkatnya kehadiran dan prestasi siswa di sekolah.
“Per hari ini sudah ada 5.800 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi di 38 Provinsi. MBG telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, dan melibatkan 1 juta petani nelayan peternak dan UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” katanya.
Selain perbaikan gizi, pemerintah juga mengutamakan kemandirian pangan. Langkah strategis dilakukan mulai dari pembukaan sawah baru di Kalimantan, Sumatera, dan Papua hingga memotong birokrasi distribusi pupuk.
“Hari ini kita surplus produksi beras. Stok cadangan beras nasional kita lebih dari 4 juta ton. Untuk pertama kali dalam puluhan tahun Indonesia bisa kembali mengekspor beras dan jagung,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan sikap tegas pemerintah terhadap praktik curang seperti penimbunan dan manipulasi harga pangan.
“Usaha penggilingan-penggilingan beras skala besar harus mendapat izin khusus dari pemerintah kalau mereka masih mau bergerak di bidang ini,” tegasnya.
Pidato ini menutup sidang dengan penekanan bahwa keberhasilan program dan kemandirian pangan hanya dapat terjaga jika semua pihak bersatu melawan kepentingan yang merugikan rakyat.***
Baca juga: Prabowo Beri Bintang Kehormatan Tertinggi untuk Presiden Peru