KORAN INDONESIA – Ribuan orang turun ke jalan di Madrid, Spanyol, pada Minggu (8/6/2025). Mereka menuntut Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mundur karena dugaan skandal korupsi.
Melansir AFP, aksi ini digelar oposisi dan dipusatkan di Plaza de Espana. Massa mengibarkan bendera merah-kuning dan meneriakkan, “Pedro Sanchez, mundur!”
Unjuk rasa digagas Partai Populer (PP). Pemicunya adalah rekaman audio yang bocor, diduga berisi rencana kampanye kotor dari anggota Partai Sosialis, Leire Diez.
Rekaman itu menyebut kampanye ditujukan pada polisi yang menyelidiki istri, saudara, dan mantan tangan kanan Pedro Sanchez. Isu ini memicu kemarahan publik.
“Saya sedang melakukan penelitian untuk sebuah buku dan tidak bekerja atas nama partai atau Sanchez,” ujar Leire Diez membantah tudingan tersebut, Rabu (4/6).
Leire Diez sudah mengundurkan diri dari Partai Sosialis. Meski begitu, protes terus membesar dan menyasar langsung kepemimpinan Pedro Sanchez.
Pemimpin PP Alberto Nunez Feijoo menuduh pemerintah terlibat “praktik mafia.” Ia mengatakan, Pedro Sanchez berada di pusat skandal korupsi itu.
“Pemerintah ini telah menodai segalanya, politik, lembaga negara, pemisahan kekuasaan,” kata Nunez Feijoo dalam orasinya.
PP mengklaim demo diikuti lebih dari 10o ribu orang. Namun, menurut pemerintah, jumlah massa hanya sekitar 45-50 ribu orang.
“Pemerintahan ini sudah kedaluwarsa. Ini melelahkan,” ujar peserta demo yang mengenakan bendera Spanyol di punggung, Blanca Requejo.
Di sisi lain, Pedro Sanchez menolak semua tudingan dan menyebutnya sebagai “kampanye kotor.” Ia menilai serangan ini dilancarkan oleh kelompok sayap kanan.
Diketahui, Pedro Sanchez menjadi PM pada 2018 setelah menjatuhkan PM Mariano Rajoy lewat mosi tidak percaya. Mariano Rajoy sebelumnya juga terseret kasus korupsi.
Survei terkini menunjukkan persaingan ketat antara PP dan Partai Sosialis. Pemilu nasional dijadwalkan berlangsung pada 2027.***
Baca juga: Pendemo Pro-Israel di AS Diserang, Enam Orang Alami Luka Bakar