KORAN INDONESIA – Pemerintah desa (Pemdes) Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan Rembug Stunting. Acara tersebut berlangsung di aula kantor desa Dramaga pada Senin, 21 Juli 2025.
Rembug stunting bertujuan untuk menyusun rencana dan menggalang komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di tengah masyarakat, khususnya masyarakat di desa Dramaga.
Acara rembuk stunting tersebut dipimpin langsung Sekretaris desa Dramaga, dan dihadiri oleh Kasi pemberdayaan kesehatan masyarakat, Kecamatan Dramaga, Pihak Puskesmas Kp Manggis, Ketua TP PKK desa Dramaga, serta diikuti oleh para kader PKK dan kader Posyandu se-desa Dramaga.
Ketua TP PKK desa Dramaga, Vivi Ratna Komalasari saat diwawancara koranindonesia.net mengatakan bahwa hari ini pihaknya menyelenggarakan rembug stunting tahun 2025, alhamdulillah acaranya berjalan lancar.
“Angka stunting yang tercatat saat ini di desa Dramaga ada 13 anak balita umur di atas 1 tahun lebih yang terindikasi stunting dan 3 ibu hamil yang diduga hamil KEK,”katanya.
Menurut Vivi angka stunting tahun ini ada penurunan dibanding dengan tahun lalu, tahun 2024 angka stunting di desa Dramaga sebanyak 18 anak balita, ada penurunan lima orang, hingga saat ini tinggal 13 anak balita.
Pencegahan Stunting dan Hamil KEK
Angka stunting ada penurunan, ketika disinggung upaya apa saja yang telah dilakukan sehingga angka stunting bisa diturunkan? Vivi menyebut bahwa pihaknya telah melakukan upaya – upaya penanganan stunting, salah satunya pemberian makan tambahan (PMT) yang bergizi bagi anak balita melalui posyandu.
“Selain itu, kami juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan, khususnya kepada ibu balita dan ibu hamil, penyuluhan pencegahan stunting, pencegahan hamil KEK, dan sosialisasi Akademi Keluarga Hebat Indonesia (AKHI),”ujarnya.
Penyuluhan AKHI lanjut Vivi disitu dijelaskan tentang PMT dan penanganan balita yang stunting, pendidikan tentang ibu bagaimana cara pengelolaan, pola asuh terhadap bayi stunting bagaimana pencegahannya.
“Di tahun 2025 kata Vivi targetnya kita ingin menurunkan kembali angka stunting dan ibu hamil KEK, melalui kegiatan pemberian PMT lebih ditingkatkan, fasilitas kesehatannya kita tingkatkan, penyuluhannya kita intensifkan lagi,”ujarnya.
Dalam kesempatan itu Vivi menghimbau masyarakat jangan sungkan untuk memeriksakan kesehatannya (Balita dan ibu hamil) secara rutin ke Pos Yandu terdekat, agar perkembangan anak dan kehamilannya dapat terpantau.
“Untuk menarik perhatian masyarakat agar supaya semangat membawa anaknya ke pos yandu pihaknya juga telah memberikan reward berupa mainan anak – anak, agar mereka semangat membawa anaknya ke Posyandu,”tandasnya.***