JAKARTA, KORAN INDONESIA – Susan Stamberg, jurnalis senior National Public Radio (NPR) sekaligus pelopor penyiaran berita nasional di Amerika Serikat, meninggal dunia pada Kamis (16/10) di usia 87 tahun.
Stamberg dikenal sebagai perempuan pertama di AS yang menjadi pembawa acara berita nasional malam hari lewat program “All Things Considered”. Ia baru saja pensiun sekitar enam minggu lalu setelah lebih dari lima dekade berkarier di dunia jurnalistik.
Selama hidupnya, Stamberg menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk bintang di Hollywood Walk of Fame, serta diabadikan dalam Broadcasting Hall of Fame dan National Radio Hall of Fame.
Lahir dengan nama Susan Levitt di Newark, New Jersey, Stamberg merupakan lulusan Barnard College. Ia memulai kariernya di radio publik WAMU di Washington, D.C., sebelum bergabung dengan NPR pada tahun 1971, tepat ketika lembaga tersebut baru didirikan.
Awalnya ia bekerja sebagai editor audio yang memotong rekaman suara menggunakan pisau cukur. Setahun kemudian, pada 1972, Stamberg dipercaya menjadi co-host “All Things Considered”.
Ia memandu program tersebut selama 14 tahun di masa ketika perempuan jarang mendapat posisi penting di dunia penyiaran radio maupun televisi.
Dalam kariernya, Stamberg dikenal karena gaya wawancaranya yang hangat dan penuh rasa ingin tahu, sering kali menyoroti dunia seni dan kisah unik alih-alih politik murni.
Salah satu tradisinya yang terkenal adalah membagikan resep saus cranberry milik ibu mertuanya kepada para pendengar setiap musim liburan.
Setelah meninggalkan “All Things Considered”, Stamberg beralih ke program “Weekend Edition Sunday”, di mana ia turut meluncurkan segmen teka-teki dan mengundang dua bersaudara yang kelak menjadi ikon dalam acara “Car Talk”. Ia kemudian menjadi koresponden khusus NPR yang banyak meliput topik budaya dan hiburan.
Susan Stamberg meninggalkan seorang putra, aktor Josh Stamberg, serta dua cucu perempuan. Suaminya, Louis Stamberg, telah lebih dulu berpulang pada 2007.***