BOGOR KORAN INDONESIA – Yayasan Lentera Riyadul Hikmah yang beralamat di Jalan Cihideung Kecil RT 03 RW 04 desa Negalsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor mengklarifikasi munculnya isu di masyarakat yang menduga pengadaan bahan baku untuk kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal setempat.
Diketahui, Yayasan Lentera Riyadul Hikmah yang dipercaya mengelola dapur MBG di desa Neglasari baru lounching pada 21 Agustus 2025, belum genap satu bulan sudah diterpa isu yang kurang sedap. Oleh karena itu, pihak yayasan mengklarifikasi munculnya isu yang menduga bahwa pihak yayasan tidak melibtkan UMKM setempat dalam pengadaan bahan baku dapur MBG.
Penanggung jawab Dapur MBG Yayasan Lentera Riyadul Hikmah, Ape Harjani saat dikonfirmasi adanya isu tersebut di kantornya mengatakan bahwa, isu yang muncul di masyarakat pihaknya tidak melibatkan UMKM lokal setempat dalam pengadaan bahan baku untuk kebutuhan dapur MBG itu tidak benar.
Baca juga ; Kades Purwasari Bogor Kunjungi ATP IPB University, Simak Rencana yang Akan Dilakukan Yusuf Mustopa !
Menurut Ape, dalam penyediaan bahan baku untuk dapur MBG seperti ayam, telur, sayur mayur, buah buahan dan lain – lain, ia menegaskan sudah merangkul para pengusaha UMKM setempat, sebelum melakukan pembelian dari luar. Kenapa belanja dari luar disebabkan beberapa faktor, antara lain ;
- Pertama kuota yang dibutuhkan dapur MBG tidak dapat terpenuhi oleh UMKM setempat.
- Kedua Harga yang ditawarkan oleh UMKM lokal, tidak masuk dengan rate harga yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami sangat terbuka kepada UMKM lokal yang mau bekerjasama dengan dapur MBG Yayasan Lentera Riyadul Hikmah, asalkan dapat memenuhi kuota yang kami butuhkan serta harga komoditas sesuai dengan rate harga dari BGN,”tegas Ape kepada koranindonesia.net Rabu, 3 September 2025.
Baca juga ; Pemdes Sinarsari Bogor Realisasikan Dana Desa Tahap II TA 2025, Membangun TPT dan Betonisasi Jalan Desa
“Kami sih awalnya semua jenis bahan baku untuk kebutuhan dapur MBG ini bisa bekerjasama dengan UMKM atau suplier lokal, dengan rate harga yang sudah ditentukan oleh BGN juga dengan kualitas produk yang bagus,”Ape kembali menegaskan.
Namun seiring dengan jalannya waktu, evaluasi terus dilakukan pasokan bahan baku terkendala dengan stok barang yang kurang, harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan rate harga yang ditentukan, maka akhirnya diambil keputusan beli dari luar.
Dan perlu diketahui juga oleh masyarakat, bahwa saat ini untuk pengadaan tahu dan tempe, pihaknya mengaku sudah bekerjasama dengan UMKM lokal, karena kualitasnya bagus, harganya masuk, kuotanya bisa memenuhi kebutuhan dapur MBG.
Variasi Menu MBG
Selanjutnya Ape juga menjelaskan terkait menu masakan yang disajikan dapur MBG, menurutnya agar Kelompok Penerima Manfaat (KPM) atau anak – anak sekolah itu tidak bosan, menu yang kita buat sesuai panduan dari BGN setiap harinya berbeda – beda.

Caption foto : Inilah salah satu menu yang disajikan dapur MBG desa Neglasari pada hari Rabu, 3 September 2025/Asof/koranindonesia.net/
Berdasarkan pantauan koranindonesia.net di SDN Neglasari 2, mayoritas para murid mengaku menu makanan yang diberikan dapur MBG mereka mengaku suka, hanya saja dari sekian banyak menu yang sudah diberikan, para murid juga mengaku kurang suka dengan masakan mie.
Hal tersebut diperkuat keterangan guru SDN Neglasari 2 yang enggan disebutkan namanya, bahwa masakan olahan mie kurang disukai anak – anak, sehingga masakan itu banyak sisa dan menjadi mubajir. Akan tetapi kalau masakan lainnya rata – rata habis dimakan oleh anak – anak.
Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada pihak pengelola dapur MBG, Ape menyampaikan terima kasih atas informasi yang disampaikan, ini sekaligus menjadi koreksi untuk kedepannya, agar semua makanan yang dibuat bisa disukai oleh semua para KPM.
“Kami menyampaikan terima kasih saran dan masukannya dari para KPM, para guru termasuk media, kami bertekad dan berkomitment akan terus menjaga kualitas makanan yang baik yang disukai semua para KPM. Saran dan masukan dari masyarakat serta semua stake holder yang ada senantiasa kami nantikan, agar program ini bisa berjalan baik sesuai asta cita Presiden Prabowo Subianto,”imbuhnya.
Suara Orang Tua Murid
Dalam kesempatan itu, koran indonesia.net juga meminta tanggapan dari orang tua murid SDN Neglasari 2 salah satunya Ibu Hani menuturkan bhaw program MBG ini cukup bagus, membantu masyarakat terutama anak – anak bisa mendapatkan makanan yang bergizi, karena memang menu yang disajikan sudah memenuhi standar empat sehat lima sempurna, ada nasi, lauk pauk, sayuran, buah – buahan dan susu.
“Untuk sayuran kalau bisa sih biar anak – anak lebih suka lagi kalau bisa bumbunya agak ditambahin, karena kalau anak saya biasa makan masakan yang saya buat, nah ketika makan MBG kata anak saya rasanya beda dengan masakan ibu,”pungkasnya.***



