JAWA BARAT, KORAN INDONESIA – Dalam dua pekan terakhir, 1.775 pelajar di berbagai daerah di Jawa Barat jatuh sakit usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kasus ini menyebar mulai dari Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Bandung Barat, hingga Sukabumi. Korbannya mayoritas anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA.
Kasus pertama muncul di Cianjur pada 11 September 2025. Sebanyak 36 siswa SDN Salakawung dan SMP Budi Luhur keracunan setelah makan nasi goreng dengan telur bersaus.
“Total 36 siswa yang mengalami gejala keracunan. Bahkan lima di antaranya dirujuk ke puskesmas,” kata Kapolsek Cugenang Kompol Usep Nurdin kepada wartawan, dikutip, Kamis (25/9/2025).
Sepekan kemudian, Garut jadi sorotan dengan jumlah korban melonjak drastis. Dari laporan awal 150 siswa, jumlahnya membengkak jadi 657 pelajar dari empat sekolah.
“Mereka mengalami kesamaan gejala, setelah menyantap makanan bergizi gratis. Dari SPPG yang sama,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr Leli Yuliani.
Di Tasikmalaya, 15 siswa PAUD dan SD di Kecamatan Cikalong juga alami gejala serupa. Delapan anak dirawat di puskesmas, lima di klinik, dan dua di rumah.
“Korban berasal dari SD Cikalong 1, PAUD, dan beberapa sekolah lain. Mereka semuanya anak-anak usia dini yang saat ini sedang ditangani tim medis,” ujar Kapolsek Cikalong AKP Dede Dermawan.
Lonjakan kasus terbesar ada di Bandung Barat. Pada 22 September, ratusan pelajar di Cipongkor jatuh sakit usai makan MBG, dengan gejala muntah, demam, hingga sesak napas.
“Sampai Rabu (24/9) pagi ini, ada 411 orang terdampak keracunan MBG. 364 masih dirawat jalan dan 47 rawat inap,” jelas Kepala Puskesmas Cipongkor Yuyun Sarihotimah.
Masalah tak berhenti di sana. Di Kecamatan Cihampelas, 60 siswa SMKN 1 juga ikut mengalami keracunan setelah menyantap MBG.
“Betul, dialami siswa SMKN 1 Cihampelas. Sampai saat ini laporan yang kami terima ada 60 orang,” ucap Sekda KBB Ade Zakir.
Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman, menyebut Bandung Barat jadi wilayah paling parah terdampak. Dari tiga gelombang kasus, lebih dari seribu pelajar di sana jatuh sakit.
Sukabumi pun kebagian kasus serupa. Sebanyak 32 siswa SMK Doa Bangsa Palabuhanratu keracunan, lima di antaranya harus dirawat intensif di RSUD setempat.
“Adapun jumlah total siswa yang mengkonsumsi MBG sebanyak 324 orang. Awalnya siswa makan pada pukul 09.00 WIB, keluhan mulai dirasakan sekitar pukul 11.00 WIB,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sukabumi Agus Sanusi.
Kini, kasus MBG ini masih dalam penyelidikan. Pemerintah daerah dan dinas kesehatan terus menelusuri penyebab pasti agar kejadian serupa tidak berulang.***