10 Tips Membeli Rumah Pertama: Biar Nggak Salah Langkah dan Dompet Aman

Bagikan

KORAN INDONESIA – Membeli rumah pertama itu bisa jadi momen yang bikin campur aduk perasaan. Antara excited karena akhirnya punya “rumah sendiri”, dan deg-degan karena harus mikir cicilan jangka panjang, dokumen ribet, sampai milih lokasi yang cocok. Apalagi kalau ini pengalaman pertama, wajar banget kalau kamu masih bingung harus mulai dari mana.

Nah, biar perjalanan beli rumah pertama kamu lancar tanpa drama, yuk simak tips lengkap, ringan, dan mudah diikuti buat kamu yang siap punya rumah pertama!

 

  1. Tentukan Budget Realistis Sesuai Kondisi Finansial

Sebelum kamu jatuh cinta sama rumah yang kamu lihat di iklan atau aplikasi properti, penting banget untuk tahu dulu: berapa budget yang realistis buat kamu?

Cara nentuin budget:

  • Idealnya cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) nggak lebih dari 30-35% penghasilan bulanan.
  • Punya dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran tetap sebelum komit beli rumah.
  • Siapkan uang muka (DP) minimal 10–20% dari harga rumah.

💡 Tips: Pakai kalkulator KPR online biar tahu simulasi cicilan dan bunga. Banyak bank atau situs properti yang sudah sediain ini.

 

  1. Pahami Jenis-Jenis KPR dan Skema Pembiayaan

KPR adalah sahabat pembeli rumah pertama. Tapi hati-hati, jangan asal ambil. Kenali dulu jenis-jenis KPR yang umum di Indonesia:

  • KPR Subsidi: Buat kamu yang penghasilan maksimal Rp8 juta (untuk MBR), bisa ajukan KPR FLPP dari pemerintah.
  • KPR Konvensional: Umum dari bank dengan suku bunga tetap atau mengambang.
  • KPR Syariah: Tanpa bunga, tapi dengan sistem margin keuntungan.

Cek juga promo dari bank, kadang ada bunga fix rendah untuk 3–5 tahun pertama. Pilih yang sesuai dengan profil risiko dan kemampuan bayar kamu, ya!

 

  1. Pilih Lokasi yang Strategis Tapi Masih Masuk Akal

Lokasi rumah sangat menentukan harga, kenyamanan, dan nilai investasi ke depan. Tapi kamu nggak harus maksain tinggal di pusat kota kalau budget belum nyampe.

Pertimbangkan:

  • Akses ke transportasi umum atau tol
  • Dekat dengan kantor, sekolah anak, atau rumah orang tua
  • Fasilitas sekitar: minimarket, rumah sakit, tempat ibadah
  • Potensi kenaikan nilai properti

💡 Tips: Coba survei lokasi pada hari kerja dan akhir pekan, biar tahu kondisi lalu lintas dan lingkungan sekitar.

 

  1. Survei dan Bandingkan Harga Properti

Jangan langsung beli rumah pertama yang kamu lihat. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan!

Tools yang bisa bantu:

  • Aplikasi seperti Rumah123, Lamudi, OLX Properti, atau 99.co
  • Kunjungi pameran properti
  • Tanya langsung ke agen properti atau developer

Catat plus-minus tiap rumah: luas tanah & bangunan, legalitas, kondisi bangunan, arah hadap, dan sebagainya.

 

  1. Cek Legalitas Rumah dan Sertifikat

Sebelum deal dan bayar DP, pastikan legalitas rumah jelas dan aman. Jangan sampai nanti rumah impian malah bikin kamu pusing karena masalah hukum.

Dokumen yang wajib dicek:

  • Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB)
  • IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
  • PBB (Pajak Bumi Bangunan) yang sudah dibayar

💡 Tips: Gunakan jasa notaris atau PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) terpercaya untuk bantu proses ini.

 

  1. Jangan Lupa Biaya Tambahan!

Sering kali, calon pembeli rumah cuma mikirin DP dan cicilan KPR, padahal ada biaya-biaya lain yang nggak boleh dilupakan, seperti:

  • Biaya notaris dan AJB (Akta Jual Beli)
  • BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
  • Biaya administrasi dan provisi bank
  • Renovasi awal (kalau rumah masih kosong atau belum siap huni)
  • Biaya pindahan dan perabotan

Siapkan minimal 5–10% dari harga rumah sebagai dana tambahan.

 

  1. Beli Rumah Baru vs Rumah Second?

Ini tergantung preferensi dan kebutuhan kamu. Yuk bandingkan:

Aspek Rumah Baru Rumah Second
Kondisi fisik Masih bagus, minim renovasi Bisa perlu renovasi
Harga Biasanya lebih mahal Bisa lebih terjangkau
Legalitas Biasanya lebih aman dari developer Perlu dicek detail
Fasilitas Banyak perumahan baru punya fasum Tergantung lokasi dan usia rumah

Kalau kamu nggak mau ribet, rumah baru bisa jadi pilihan. Tapi rumah second kadang punya nilai historis dan lokasi yang lebih strategis.

 

  1. Siapkan Mental & Sabar Prosesnya

Proses beli rumah itu bukan hal instan. Kadang harus nunggu persetujuan KPR, cek dokumen, sampai akad dan serah terima. Ada aja tantangan di tiap tahapnya. Tapi tenang, semua itu bagian dari proses jadi “pemilik rumah”.

Sambil nunggu proses selesai, kamu bisa mulai cicil perabot, urus pindahan, atau bahkan cari jasa interior kalau pengin rumah tampil kece sejak hari pertama.

 

  1. Libatkan Pasangan atau Keluarga

Kalau kamu beli rumah bareng pasangan, penting banget untuk diskusi terbuka. Pilih rumah yang sesuai kebutuhan bersama, bukan hanya keinginan salah satu pihak.

Kalau masih sendiri? Nggak ada salahnya juga diskusi dengan orang tua atau kakak, sekadar minta pendapat biar kamu lebih mantap.

 

  1. Jangan Takut Tanya dan Konsultasi

Beli rumah itu komitmen jangka panjang. Jadi jangan ragu untuk bertanya, minta bantuan, atau konsultasi pada ahlinya:

  • Konsultan properti
  • Agen atau broker terpercaya
  • Teman/keluarga yang sudah lebih dulu beli rumah
  • Pihak bank atau notaris

Ingat, makin banyak info yang kamu kumpulkan, makin kecil kemungkinan kamu salah langkah.

Rumah Pertama, Langkah Besar dalam Hidup

Membeli rumah pertama itu bukan cuma soal punya tempat tinggal. Ini juga soal membangun rasa aman, investasi jangka panjang, dan tempat membentuk kenangan bersama keluarga. Asal kamu punya persiapan matang dan niat yang kuat, proses ini akan jadi salah satu pencapaian terbaik dalam hidupmu.

 

Ilustrasi: Huseyn Kamaladdin/Pexels

Referensi:

  • OJK. (2023). Panduan Mengelola Keuangan untuk Milenial
  • Bank Indonesia. (2024). Edukasi Finansial dan Simulasi KPR

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top