Tim SAR Gabungan Masih Cari Delapan Korban Hilang di Cirebon

Bagikan

CIREBON, KORANINDONESIA.NET – Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban longsor Tambang Batu Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Senin (2 Juni 2025). Pasalnya, sebanyak delapan orang dinyatakan masih hilang.

Berdasarkan data dari Basarnas, sampai Senin (2 Juni 2025) Pukul 16.00 WIB, jumlah korban longsor Tambang Batu Gunung Kuda dilaporkan mencapai 31 orang. Sebanyak enam orang ditemukan selamat, sedangkan 17 orang meninggal dunia dan delapan orang lainnya hilang.

“Data ini masih bersifat sementara dan dapat berubah sewaktu-waktu,” tutur Kakansar Bandung, Ade Dian Permana. “Sementara itu, data orang hilang diambil dari informasi yang kami terima di Posko Kantor SAR Bandung setelah pihak keluarga mengajukan laporan.”

Tim SAR gabungan telah kembali melakukan asesmen di Tambang Batu Gunung Kuda menggunakan UAV Thermal. Dibantu para ahli dari PT Indocement, mereka juga melakukan pemetaan potensi bahaya dan penilaian risiko untuk memastikan keselamatan tim yang ada di lapangan.

Setelah dilakukan briefing dan pembagian tugas di setiap kelompok, kondisi di lokasi kejadian masih kurang kondusif dan membahayakan tim SAR. Faktanya, pergerakan tanah dan pasir di sepanjang tebing Tambang Batu Gunung Kuda masih sering terjadi dan sulit diprediksi.

“Hal ini meningkatkan risiko kerja bagi tim yang bertugas di lapangan,” terang Dian. “Material longsor yang menimbun kendaraan, peralatan, dan pekerja Tambang Batu Gunung Kuda juga terdiri dari bebatuan dan pasir. Jadi kami mencoba mencari cara terbaik,” tambahnya.

Kerahkan Peralatan Berat

Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan korban longsor Tambang Batu Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Minggu (01/06/2025). (Istimewa)

Sebagai langkah untuk mempercepat proses evakuasi korban, tim SAR gabungan telah mengerahkan kendaraan berat. Beberapa di antaranya ialah lima ekskavator dan dua wheel loader. Kemudian juga rescue truk, rescue car compartment, dan dua rescue double cabin.

“Kami juga menggunakan satu unit drone thermal dan tiga ekor anjing pelacak K-9 milik Polda Jabar,” kata Dian. “Selain itu, kami menyiagakan delapan unit mobil ambulans dari Dinas Kesehatan Cirebon dan satu mobil ambulans dari Polres Cirebon untuk evakuasi,” tambahnya.

Pada Sabtu (31 Mei 2025) lalu, tim SAR gabungan menemukan tiga korban yang tertimbun di bawah material longsor. Namun, ketiga korban yang ditemukan pada sore hari itu sudah tidak bernyawa. Jasad korban kemudian langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Arjawinangun.

Korban pertama dilaporkan ditemukan sekitar Pukul 16.36 WIB setelah dilakukan penggalian material longsor. Sementara itu, korban kedua ditemukan Pukul 17.17 WIB dan korban ketiga ditemukan Pukul 17.20 WIB. Ketiga korban berhasil diidentifikasi dan berjenis kelamin laki-laki.

Pencarian ini dilakukan di dua titik lokasi kerja, yakni titik A dan B, sejak Pukul 08.00 WIB. Berdasarkan pertimbangan teknis di lapangan, upaya pencarian segera dihentikan sekitar Pukul 17.30 WIB. Sebab, selain matahari mulai terbenam, tebing atas Tambang Batu mulai longsor.

“Di worksite A, tim SAR gabungan melakukan pencarian menggunakan tiga excavator. Adapun di worksite B, kami tidak hanya melakukan pencarian menggunakan tiga excavator, tapi juga pembersihan material longsor menggunakan dua unit wheel loader,” kata Dian.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top