Suami Sibuk Kerja, Lupa Quality Time? Yuk, Bunda, Cari Jalan Tengahnya!

Bagikan

 

KORAN INDONESIA – Punya suami yang super sibuk kerja memang jadi dilema tersendiri. Di satu sisi, kita bersyukur karena dia bertanggung jawab, bekerja keras demi keluarga. Tapi di sisi lain, rasanya kok kayak orang asing di rumah. Waktu ngobrol makin jarang, me time bareng berkurang, bahkan makan malam pun seringnya sendiri.

Kalau kamu sedang mengalami hal ini, kamu nggak sendirian. Banyak pasangan yang juga menghadapi masalah serupa, apalagi di era sekarang di mana tuntutan pekerjaan makin tinggi dan waktu 24 jam terasa nggak cukup.

Tapi tenang, Bun. Semua ada solusinya. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang kenapa suami bisa lupa quality time, bagaimana dampaknya ke hubungan rumah tangga, dan apa saja cara yang bisa dilakukan untuk membangun kembali kehangatan di tengah kesibukan.

 

Kenapa Suami Jadi Sibuk Banget?

Ada banyak alasan kenapa seorang suami bisa tenggelam dalam pekerjaannya. Beberapa penyebab umum, antara lain:

  1. Tuntutan Pekerjaan yang Tinggi

Zaman sekarang, banyak pekerjaan yang menuntut waktu lebih dari 8 jam sehari. Ada lembur, meeting malam, bahkan kerjaan yang harus dibawa ke rumah.

  1. Ingin Memberikan yang Terbaik

Banyak suami merasa tanggung jawab utama mereka adalah sebagai pencari nafkah. Mereka bekerja keras bukan karena tidak peduli keluarga, tapi justru ingin memberikan kehidupan yang lebih nyaman.

  1. Tekanan Finansial

Harga kebutuhan naik terus, anak sekolah butuh biaya, cicilan rumah harus dibayar. Suami mungkin merasa kalau dia harus kerja ekstra untuk memenuhi semuanya.

Sayangnya, kadang-kadang dalam proses “memberi yang terbaik”, justru yang terbaik—yaitu kehadiran dan kehangatan—malah hilang.

 

Dampak Kalau Quality Time Hilang

Waktu bersama yang minim dalam rumah tangga itu bukan perkara sepele, lho. Kalau dibiarkan terus-menerus, bisa berpengaruh besar ke hubungan suami-istri, bahkan ke anak-anak.

✖️ Komunikasi Menurun

Jarang ngobrol = gampang salah paham. Bahkan hal sepele bisa jadi besar kalau udah sama-sama capek dan jarang connect.

✖️ Rasa Kesepian

Istri bisa merasa seperti single parent, walaupun statusnya tetap menikah. Perasaan ini bikin lelah secara emosional.

✖️ Jarak Emosional Meningkat

Tanpa disadari, hubungan yang dulu dekat bisa jadi dingin. Seperti dua orang asing yang tinggal di rumah yang sama.

 

Gimana Cara Menyiasatinya? 💡

Tenang, Bun. Meski suami sibuk, bukan berarti quality time harus musnah. Kuncinya adalah komunikasi yang sehat, inisiatif, dan fleksibilitas. Ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

 

  1. Bicara dengan Hati, Bukan Emosi

Daripada menyindir atau ngambek, lebih baik ajak bicara dengan lembut. Ungkapkan perasaan kamu tanpa menyalahkan. Misalnya:

“Aku kangen ngobrol kayak dulu, yang cuma duduk bareng sambil cerita-cerita. Boleh nggak kita sempetin sedikit waktu, cuma 15 menit sebelum tidur?”

Kalimat seperti ini lebih mudah diterima dibanding:

“Kamu tuh ya, kerja terus! Keluarga kayak nggak penting!”

Ingat, komunikasi yang penuh empati itu kunci.

 

  1. Manfaatkan Momen Kecil

Kalau waktu luang suami cuma sedikit, jangan nunggu momen besar kayak staycation atau dinner romantis. Manfaatkan momen kecil:

  • Ngopi bareng setelah anak tidur
  • Jalan kaki sore keliling kompleks
  • Masak bareng di akhir pekan
  • Nonton film pendek di YouTube sambil rebahan

Kualitas itu lebih penting daripada kuantitas.

 

  1. Gunakan Teknologi untuk Tetap Terhubung

Kalau suami sering di luar kota atau pulang malam, manfaatkan teknologi:

  • Kirim voice note romantis
  • Chat iseng ala pacaran zaman dulu
  • Kirim meme lucu biar suasana cair
  • Video call sebentar sebelum tidur

Kadang satu pesan manis bisa bikin hati hangat seharian.

 

  1. Atur Jadwal “Kencan Rutin”

Coba buat jadwal kencan bulanan. Nggak harus mewah. Bisa semudah beli cilok berdua, nonton di rumah, atau duduk di teras sambil cerita masa lalu.

Yang penting, ada waktu yang memang diniatkan khusus untuk berdua.

 

  1. Beri Ruang untuk Suami “Bernafas”

Kadang, suami juga butuh waktu untuk sendiri, apalagi setelah hari yang berat. Jangan langsung merasa diabaikan kalau dia butuh waktu tenang sebentar. Dengan saling memahami, kamu justru jadi “rumah” yang selalu dia cari pulang.

 

  1. Ajak Anak Libatkan Ayahnya

Kalau sudah punya anak, libatkan si kecil agar quality time tetap terjadi meski di rumah saja. Contohnya:

  • Ajak anak bantu bikin kartu ucapan buat ayah
  • Bikin “piknik” kecil di halaman rumah
  • Main board game bareng

Momen ini bisa membangun bonding sekaligus jadi terapi emosional keluarga.

 

  1. Fokus ke Hal Positif

Jangan hanya fokus ke kekurangannya. Apresiasi juga usahanya. Misalnya:

“Terima kasih ya, sudah kerja keras buat keluarga. Aku bangga sama kamu.”

Ucapan semacam ini bisa jadi penyemangat buat suami, dan bikin dia makin ingin meluangkan waktu.

 

Kalau Usaha Sudah Dilakukan Tapi Tak Ada Perubahan?

Kalau kamu sudah mencoba banyak cara tapi tetap nggak ada perubahan, mungkin sudah saatnya mencari bantuan lebih lanjut. Misalnya:

  • Konsultasi ke konselor pernikahan
  • Ikut seminar atau workshop pasangan
  • Diskusi lebih dalam soal visi & prioritas keluarga

Kadang kita butuh pihak ketiga yang netral untuk menjembatani komunikasi yang macet.

 

Punya suami yang sibuk kerja memang bisa bikin hati terasa kosong, tapi bukan berarti semuanya harus berakhir dingin. Dengan komunikasi yang jujur, usaha kecil yang konsisten, dan saling pengertian, kamu dan suami tetap bisa menjaga nyala cinta di tengah kesibukan.

Karena pada akhirnya, bukan seberapa sering kita bersama, tapi seberapa berkualitas waktu yang kita habiskan bersama. 💖

Ilustrasi: freepik

 

Referensi:

  • Gottman Institute. (2023). The Importance of Quality Time in Relationships
  • Psychology Today. (2022). How to Reconnect When Your Partner Is Always Busy
  • Gary Chapman, The 5 Love Languages. Northfield Publishing.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top