JAKARTA, KORAN INDONESIA – Polda Jabar menangkap enam pelaku perdagangan bayi ke Singapura dalam penggerebekan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Enam pelaku berinisial TSH, KR, DI, DA, ML, dan FL. Empat di antaranya telah dibawa ke Bandung dan ditahan di sel Polda Jabar. Sementara dua lainnya masih berada di Pontianak karena sedang hamil.
“Empat orang dibawa ke sini untuk dilakukan terpencil. Dan dua lagi tak kami lakukan terpencil karena kondisinya hamil,” jelas Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, dilansir CNN, Rabu, 30/7/2025.
Tak hanya menangkap para pelaku, polisi juga berhasil menggagalkan upaya pengiriman dua bayi ke Singapura.
“Kami berhasil mengamankan dua bayi yang rencana diadopsi juga,” tambah Surawan.
Keenam pelaku yang baru diamankan ini merupakan bagian dari jaringan besar yang sudah lebih dulu dibongkar polisi. Namun, mereka bukan dua orang yang sebelumnya masuk dalam daftar buronan (DPO).
“Keenam mengajak pengasuhnya dan pernah mengantar sebagai orang tua palsu dari bayi-bayi yang ingin dibawa ke Singapura. Dua DPO masih dalam pencarian,” kata Surawan.
Dalam proses penggeledahan, polisi juga menyita sejumlah dokumen yang diduga dipakai untuk melancarkan proses adopsi ilegal. Termasuk di dalamnya paspor bayi, paspor orang tua palsu, serta dokumen dari notaris.
“Kami juga mengamankan sebuah dokumen yang diperoleh hasil penggeledahan dari rumah-rumah para tersangka, di antaranya ada paspor bayi dan paspor orang tua palsu serta sejumlah dokumen notaris yang merupakan dokumen adopsi dari bayi yang hendak dibawa ke Singapura,” ujar Surawan.
Dua bayi perempuan yang berhasil diselamatkan masing-masing berusia satu tahun dan enam bulan. Keduanya sudah disiapkan dokumen perjalanan dan siap diberangkatkan.
“Dua bayi ini sudah dibuatkan dokumen dan siap diberangkatkan. Dua bayi ini asal usul akan kami telusuri terlebih dahulu. Bayi ini dicek kesehatan di RS dan selanjutnya nanti ke panti,” pungkasnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Lakban Kuning Dibeli Sendiri oleh Diplomat Kemlu Sebelum Tewas
