KORAN INDONESIA – Dalam konteks komunikasi, ada perbedaan penggunaan kata atau kalimat, tergantung dengan siapa kita bicara.
Kita perlu memperhatikan siapa audiens yang sedang diajak bicara agar komunikasi berjalan nyaman dan lancar, seperti berbicara dengan atasan, maka baiknya gunakan bahasa formal.
Beda hal ketika berbicara dengan orang terdekat atau dikenal, kita lebih nyaman berkomunikasi dengan bahasa informal.
Nah, saat berkomunikasi di depan publik, agar terdengar lebih keren dan profesional, kita dapat menguasai kosakata berikut :
- Citra Diri menjadi Personal Branding
- Ragu-ragu menjadi Skeptis
- Dugaan menjadi Asumsi
- Teratur menjadi Sistematis
- Kata Hati menjadi Intuisi
- Keberadaan menjadi Eksistensi
- Benar menjadi Valid
- Mandiri menjadi Independen
- Sementara menjadi Temporary
- Perubahan menjadi Transformasi
- Pola Pikir menjadi Paradigma
- Mewujudkan menjadi Merealisasikan
- Penerapan menjadi Implementasi
- Sudut Pandang menjadi Perspektif
- Kerja sama menjadi Kolaborasi
- Dampak menjadi Implikasi
- Rencana menjadi Strategi
- Biasa menjadi Kerap
- Koreksi menjadi Evaluasi
- Kebiasaan menjadi Rutinitas
- Menunjukkan menjadi Mengindikasikan
- Penjelasan menjadi Eksplanasi
- Masukan menjadi Umpan Balik
- Kriteria menjadi Parameter
- Keterlibatan menjadi Intervensi
Jika Anda terpilih menjadi pembicara pada suatu acara, 25 kosakata tersebut tampak bagus bila digunakan, tentunya sesuaikan dengan relevansi juga siapa audiens yang mendengarkan.
Ingat, komunikasi yang baik adalah dapat dipahami satu sama lain dan adanya umpan balik.
Baca juga: Tak Henti Cetak Rekor, Jennie BLACKPINK Jadi Solois K-pop Wanita Pertama di Billboard Hot 100