JAKARTA, KORAN INDONESIA – Achraf Hakimi, bek PSG, terancam hukuman 15 tahun penjara usai jaksa Prancis meminta kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkannya dibawa ke pengadilan.
Kasus ini bermula pada tahun 2023, ketika seorang perempuan berusia 24 tahun melaporkan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan seksual setelah diundang ke rumah Hakimi di Boulogne-Billancourt, wilayah pinggiran Paris.
Korban mengaku telah diraba tanpa persetujuan dan dipaksa berhubungan intim. Ia akhirnya berhasil keluar dari rumah tersebut dan meminta bantuan temannya sebelum melapor ke pihak kepolisian.
Hakimi sempat diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan formal, dan kasusnya kini kembali diproses setelah dua tahun berlalu.
Pada 1 Agustus 2025, Kejaksaan Nanterre menandatangani dakwaan resmi dan meminta agar Hakimi diseret ke pengadilan.
Laporan media Prancis Le Parisien menyatakan bahwa jaksa yakin sudah ada cukup bukti untuk membawa kasus ini ke persidangan.
Pihak Hakimi menolak keras tuduhan tersebut.
“Tuntutan jaksa itu tidak berdasar,” kata pengacaranya, Fanny Colin, yang juga menyoroti kondisi mental pelapor dalam kasus ini, dilansir Detik, Sabtu, 2/8/2025.
Sementara itu, pihak korban menilai bahwa proses ini menunjukkan adanya perbaikan dalam sistem hukum Prancis karena kasus mereka akhirnya kembali dilanjutkan.
Kini, keputusan ada di tangan hakim apakah akan menerima permintaan kejaksaan untuk membawa Hakimi ke pengadilan atau tidak.
Jika dinyatakan bersalah, Hakimi yang kini berusia 24 tahun bisa menghadapi hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Meski diterpa kasus hukum, Hakimi tetap memperkuat PSG dan tampil konsisten. Ia turut membantu tim asuhan Luis Enrique meraih empat gelar musim ini Ligue 1, Piala Prancis, Piala Super Prancis, dan Liga Champions.
Namun, musim PSG diakhiri dengan kekalahan 0-3 dari Chelsea di final Piala Dunia Antarklub 2025.
Sejak kasus ini pertama mencuat, Hakimi telah mencatatkan lebih dari 65 penampilan bersama PSG.
Baca juga: Dulu Rival, Kini Lorenzo Puji Kecerdasan Rossi di Dalam dan Luar Sirkuit
