JAKARTA, KORAN INDONESIA – PT Kino Indonesia Tbk kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku UMKM di sektor pangan olahan. Atas konsistensi dan kontribusinya dalam mendampingi UMKM sejak tahun 2021, Kino Indonesia dianugerahi Penghargaan Pendampingan UMKM Pangan Olahan Melalui Program Orang Tua Angkat (OTA) secara Berkelanjutan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam acara Gebyar Layanan Publik Terpadu Pangan Olahan yang digelar pada 25 Juli lalu.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Budi Susanto, Innovation Director Kino Indonesia, sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif perusahaan dalam mendampingi pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan, sesuai dengan standar keamanan dan kualitas pangan yang ditetapkan oleh BPOM. “Sejak awal, kami meyakini bahwa kemajuan UMKM merupakan bagian penting dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pendampingan bukan sekadar memberikan pelatihan, tapi tentang bagaimana kami bisa terlibat langsung dalam perjalanan mereka untuk naik kelas dan siap bersaing secara sehat. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen ESG kami, khususnya pada aspek sosial, di mana kami berupaya memperkuat kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan UMKM secara konkret dan berkelanjutan,” ujar Budi.
Sebagai mitra Program OTA, dari tahun 2021 Kino secara konsisten menjalankan program pendampingan bagi pelaku UMKM sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pendampingan ini mencakup berbagai inisiatif, mulai dari pelatihan peningkatan kapasitas, salah satunya adalah pemberian bimbingan teknis terkait produksi yang aman dan berkualitas, hingga dukungan berupa penyediaan alat dan sarana produksi yang membantu meningkatkan kualitas produk serta daya saing usaha. Melalui pendekatan yang berkelanjutan dan menyeluruh, Kino berupaya memastikan bahwa setiap UMKM mitra tidak hanya memahami standar produksi yang baik, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara mandiri dalam kegiatan usahanya sehari-hari.
Kemudian di tahun 2025, Kino Indonesia berpartisipasi aktif dalam dua kegiatan strategis dalam Program Orang Tua Angkat. Pertama, Kino Indonesia mendukung pelaksanaan program Sadar Pangan Aman (SAPA) di Pontianak dan Tasikmalaya dengan memberikan dukungan pada kegiatan bimbingan teknis kepada lebih dari 10 pelaku UMKM mengenai cara produksi pangan olahan yang baik dan aman. Kedua, berupa pendampingan intensif kepada salah satu UMKM di Banyuwangi yang bergerak di sektor Obat Bahan Alam (OBA). Pendampingan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari proses pendirian dan legalitas badan usaha, pengurusan perizinan, hingga registrasi produk agar sesuai standar BPOM dan siap masuk ke pasar.
Ibu Sri, pelaku UMKM binaan Kino Indonesia asal Banyuwangi, mengungkapkan semangatnya menjalani proses pendampingan. “Dulu saya hanya fokus produksi, belum paham soal standar dan legalitas. Sekarang, dengan bimbingan dari Kino Indonesia, saya mulai memahami pentingnya membangun usaha yang rapi dan siap berkembang. Ini baru awal, tapi saya yakin langkah kecil ini akan membawa usaha saya ke tingkat yang lebih tinggi,” tuturnya.
Program Orang Tua Angkat ini mencerminkan komitmen jangka panjang Kino Indonesia terhadap tata kelola yang bertanggung jawab dan keberlanjutan. Melalui kolaborasi aktif dengan BPOM, Kino tak hanya memberikan pendampingan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir pelaku UMKM untuk menjadikan mutu, keamanan, dan kepatuhan sebagai fondasi usaha. “Pendampingan ini bertujuan menciptakan UMKM yang tidak hanya siap secara legal dan operasional, tetapi juga memiliki kesadaran jangka panjang terhadap kualitas produk, keselamatan konsumen, dan dampak usahanya terhadap masyarakat serta lingkungan,” tambah Budi.
Ke depan, Kino Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas dampak sosial positif melalui kemitraan strategis, inovasi berkelanjutan, dan peran aktif dalam mendorong UMKM naik kelas di berbagai sektor. Program ini menjadi bagian penting dari implementasi pilar ESG perusahaan, yang terintegrasi dalam strategi bisnis dan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.