JAKARTA, KORAN INDONESIA – Kalau ngomongin keselamatan saat berkendara, rem mobil adalah komponen utama yang nggak boleh diabaikan. Sebagus apa pun performa mesin, kalau rem kamu blong atau kurang responsif, nyawa bisa jadi taruhannya. Makanya penting banget buat kamu tahu cara memeriksa kondisi rem mobil secara mandiri, terutama sebelum bepergian jauh atau rutin harian.
Tenang aja, kamu nggak harus jadi montir buat bisa ngecek rem sendiri. Artikel ini bakal bahas dengan lengkap, ringan, dan step-by-step yang gampang banget diikuti, bahkan buat pemula!
Kenapa Penting Cek Rem Mobil Secara Mandiri?
Banyak orang baru sadar rem bermasalah setelah kejadian yang nggak diinginkan terjadi—padahal itu bisa dicegah. Rem yang aus atau bocor bisa bikin jarak pengereman jadi lebih panjang, bahkan bisa gagal total.
Dengan rutin memeriksa rem sendiri, kamu bisa:
- Menghindari risiko kecelakaan.
- Menghemat biaya servis besar karena kerusakan bisa terdeteksi dini.
- Berkendara lebih tenang dan percaya diri.
Komponen Rem Mobil yang Perlu Kamu Periksa
Sistem rem terdiri dari banyak bagian, tapi secara umum yang paling penting untuk kamu cek adalah:
- Kampas rem (Brake pad/shoe)
- Cakram atau drum rem
- Minyak rem (Brake fluid)
- Pedal rem
- Lampu indikator rem di dashboard
Yuk, kita bahas satu per satu cara ngeceknya!
Cara Memeriksa Kondisi Rem Mobil secara Mandiri
- Cek Kampas Rem dari Suara dan Respons
Kampas rem adalah bagian yang menekan cakram saat kamu injak pedal rem. Kalau bagian ini tipis atau aus, rem bisa berbunyi berdecit atau nggak pakem.
📝 Cara memeriksa:
- Dengarkan saat kamu ngerem. Kalau muncul bunyi “cit…cit…” atau gesekan logam, itu tanda kampas rem menipis.
- Rasakan respons pedal rem. Kalau terasa lebih dalam dari biasanya, bisa jadi kampas rem aus.
- Kamu juga bisa lihat langsung kampas rem (untuk tipe cakram) dari sela-sela pelek. Kalau tipis banget, waktunya ganti.
💡 Rekomendasi: Ganti kampas rem setiap 20.000 – 50.000 km, tergantung penggunaan.
- Periksa Minyak Rem
Minyak rem berfungsi mengalirkan tekanan dari pedal ke sistem rem. Kalau volumenya kurang, bisa bikin rem jadi nggak responsif atau ambles.
📝 Cara memeriksa:
- Buka kap mesin.
- Cari tabung reservoir minyak rem (biasanya ada label “Brake Fluid”).
- Pastikan level minyak di antara garis MIN dan MAX.
- Cek warna minyak rem. Kalau sudah kecokelatan atau keruh, berarti harus diganti.
⚠️ Jangan isi minyak rem sembarangan! Gunakan tipe yang sesuai dengan spesifikasi mobil (DOT 3, DOT 4, dsb).
- Uji Tekanan Pedal Rem
Pedal rem yang normal harus terasa mantap dan stabil saat diinjak. Kalau terasa ambles, keras, atau mengayun, berarti ada potensi masalah.
📝 Cara memeriksa:
- Nyalakan mesin mobil.
- Injak pedal rem beberapa kali.
- Perhatikan:
- Pedal terasa dalam banget → bisa jadi kampas aus atau ada kebocoran.
- Pedal keras banget → kemungkinan masalah di booster rem.
- Pedal mengayun naik-turun → bisa karena udara di saluran minyak rem.
💡 Tips: Uji ini di tempat parkir yang rata dan aman, jangan lakukan di jalan ramai ya!
- Cek Lampu Indikator Rem di Dashboard
Mobil zaman sekarang sudah dilengkapi sensor rem. Kalau sistem mendeteksi masalah, biasanya akan muncul lampu indikator dengan simbol lingkaran (!) atau “BRAKE”.
📝 Cara memeriksa:
- Saat kunci ON (sebelum start), pastikan lampu indikator rem menyala sesaat, lalu mati.
- Kalau tetap menyala setelah mesin hidup, segera cek ke bengkel karena bisa jadi:
- Minyak rem kurang
- Rem tangan belum dilepas
- Sensor kampas rem mendeteksi keausan
- Cek Rem Tangan (Handbrake / Parking Brake)
Meski jarang diperhatikan, rem tangan juga wajib dicek. Terutama buat kamu yang sering parkir di jalan menanjak.
📝 Cara memeriksa:
- Saat mobil dalam posisi diam, aktifkan rem tangan.
- Coba jalankan mobil perlahan. Kalau mobil tetap diam dan rem tangan terasa kuat menahan, artinya masih oke.
- Kalau mobil tetap jalan meski rem tangan aktif → waktunya disetel ulang atau ganti.
⚠️ Beberapa mobil punya rem tangan elektrik. Cek lewat indikator di dashboard kalau sistemnya berfungsi normal.
- Amati Cairan di Kolong Mobil
Kadang masalah rem ditandai dengan kebocoran minyak rem. Ini bisa terlihat dari genangan atau tetesan di lantai garasi.
📝 Cara memeriksa:
- Pagi hari sebelum mobil dipakai, lihat lantai di bawah mobil.
- Kalau ada cairan bening atau kekuningan di sekitar roda atau bawah mesin, kemungkinan itu minyak rem bocor.
💡 Minyak rem berbeda dari oli mesin—teksturnya lebih encer dan cenderung menyerap air.
Tanda-Tanda Rem Mobil Bermasalah
Kalau kamu mengalami beberapa hal di bawah ini, sebaiknya segera bawa mobil ke bengkel:
- Rem terasa bergetar saat diinjak
- Jarak pengereman jadi lebih panjang dari biasanya
- Bunyi decitan atau suara gesekan logam
- Pedal rem terasa keras atau justru dalam
- Bau gosong setelah ngerem mendadak
Kapan Harus Servis Rem di Bengkel?
Meski bisa cek sendiri, tetap penting buat servis rem secara berkala di bengkel, setidaknya setiap:
- 10.000 km atau setiap 6 bulan sekali (untuk pengecekan rutin)
- 20.000–50.000 km (untuk penggantian kampas rem)
- Ganti minyak rem setiap 40.000 km atau 2 tahun
Cek kondisi rem mobil itu nggak ribet dan bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Dengan memperhatikan kampas rem, minyak rem, pedal, dan indikator dashboard, kamu bisa mendeteksi masalah sejak awal dan mencegah hal-hal fatal di jalan.
Ingat, rem bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan diri sendiri dan orang lain. Yuk mulai biasakan cek rem secara rutin biar perjalanan selalu aman dan nyaman!
Referensi:
- EAuto2000. 5 Tanda Rem Mobil Bermasalah
https://auto2000.co.id/blog/5-tanda-rem-mobil-bermasalah - Suzuki Indonesia. Cara Mudah Mengecek Kampas Rem Mobil
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/cara-mudah-mengecek-kampas-rem - Mobil123.com. Berapa Kilometer Harus Ganti Kampas Rem?
https://www.mobil123.com/berita/kapan-waktu-yang-tepat-ganti-kampas-rem/63944
