Isu Bullying yang Diangkat dalam Anime A Silent Voice

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Meskipun beberapa anime lain juga memasukkan isu ini kedalam cerita.

Anime A Silent Voice menjadikannya isu utama, disusul dengan isu pertemanan dan sedikit romansa.

Review didalam artikel ini mengandung spoiler.

Alur yang ada didalam anime ini maju mundur. Tetapi, masa lalunya sangat berpengaruh terhadap kelangsungan cerita.

Diawal, pemeran utama mengganggu teman kelasnya yang mengalami tuna rungu berkali-kali hingga apa yang dilakukannya melebihi batas.

Tetapi, karakter yang menjadi korban berusaha untuk berteman dengannya meski ia sudah ditolak mentah-mentah.

Singkat cerita, terdapat perubahan karakter dari pemeran utama menjadi lebih baik.

Dari situlah titik balik pemeran utama, kemudian teman-temannya yang juga ikut menganggu.

Akhirnya, mereka berteman dengan karakter yang dibully tersebut.

Lalu, terdapat karakter lain yang baru muncul karena sebelumnya telah meninggalkan karakter yang dibully meskipun pernah menjadi teman dekat, ia menjauh karena tidak mau ikut dibully.

Menjelang akhir, terdapat konflik antara teman lama yang dibully dengan pemeran utama yang menjadi teman baru.

Di akhir cerita, semua potongan-potongan konflik dan alur menemukan titik temu dan penyelesaian.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pelaku bullying bisa berubah.

Selain itu, berubah disini juga erat kaitannya dengan berdamai karena pelaku perlu meminta maaf kepada korban.

Sejauh apapun waktu pembullyan yang terjadi di masa lalu, pengalaman buruk tidak akan pernah terlupakan oleh korban.

Terakhir, untuk menutup ulasan ini, istilah “bekas teman” tidaklah ada, yang ada adalah “teman lama”.

Ketika ruang hati kita senantiasa diperluas (mudah memaafkan). Suatu saat mereka kembali, kehadiran mereka akan tetap disambut dengan hangat.

5 Hal yang Bisa Dipetik dari Drama Korea Reply 1988

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top