JAKARTA, KORAN INDONESIA – Co-owner Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, menegaskan bahwa manajer Ruben Amorim perlu diberi waktu tiga tahun untuk membuktikan dirinya sebagai pelatih hebat di Old Trafford.
Amorim akan genap setahun menangani Manchester United pada November 2025, setelah didatangkan dari klub Portugal, Sporting CP. Namun, performa Setan Merah di bawah asuhannya sejauh ini masih jauh dari harapan.
Musim lalu, United finis di posisi 15 klasemen Premier League, catatan terburuk klub sejak musim 1973-74, ketika mereka sempat terdegradasi dari kasta tertinggi Liga Inggris.
Padahal, klub sudah menggelontorkan dana lebih dari £200 juta (sekitar Rp4,1 triliun) pada bursa transfer musim panas lalu.
Musim ini pun belum berjalan mulus. United sudah tiga kali kalah di liga dan tersingkir dari EFL Cup setelah dikalahkan tim divisi empat, Grimsby Town.
Menjelang laga melawan Sunderland pekan lalu, sempat beredar rumor bahwa Amorim akan dipecat jika gagal meraih kemenangan. Namun, Ratcliffe membantah isu tersebut dan menegaskan dukungannya terhadap sang pelatih.
“Dia memang belum menjalani musim yang terbaik,” ujar Ratcliffe dalam wawancara di The Business Podcast milik The Times.
“Ruben perlu menunjukkan bahwa dia adalah pelatih hebat dalam tiga tahun. Itu waktu yang saya anggap wajar,” lanjutnya.
Pria berusia 40 tahun itu juga mendapat kritik karena dianggap terlalu kaku dengan formasi 3-4-2-1 andalannya. Namun Ratcliffe menilai komentar seperti itu tidak berdasar.
“Pers kadang sulit saya pahami,” ujarnya.
“Mereka ingin hasil instan, seolah-olah semua bisa berubah hanya dengan menekan saklar. Anda tidak bisa menjalankan klub sebesar Manchester United hanya berdasarkan reaksi spontan dari komentar jurnalis yang berubah tiap minggu,” tambahnya.
Sebagai pemilik hampir 30% saham United, Ratcliffe mengontrol seluruh keputusan besar terkait sepak bola, meski keluarga Glazer masih memegang mayoritas kepemilikan klub.
Ratcliffe juga membela para Glazer dari citra buruk yang melekat pada mereka sejak mengambil alih klub lewat pembelian besar pada tahun 2005.
“Mereka sering mendapat reputasi buruk, padahal mereka punya gairah besar terhadap klub. Dan jika ditanya apakah mereka bisa memerintahkan saya memecat Amorim, jawabannya: itu tidak akan terjadi,” kata Ratcliffe.
Ratcliffe juga menyinggung kondisi finansial United yang mulai membaik. Klub baru-baru ini mengumumkan bahwa kerugian tahunan turun dari £113 juta menjadi £33 juta hingga Juni 2025, setelah melakukan dua gelombang pengurangan karyawan yang berdampak pada lebih dari 400 staf, termasuk tim pencari bakat.
Ia sempat dikritik karena memangkas fasilitas seperti makan siang gratis untuk pegawai. Namun, Ratcliffe menyebut keputusan itu perlu diambil demi efisiensi.
“Biayanya terlalu tinggi,” ujarnya.
“Ada banyak orang hebat di Manchester United, tapi juga ada tingkat mediokritas dan sistem yang sudah terlalu gemuk. Saya dikritik karena menghapus makan siang gratis, tapi tak pernah ada yang memberi saya makan siang gratis,” lanjutnya.
Menurut Ratcliffe, stabilitas keuangan dan kinerja olahraga adalah dua hal yang saling berkaitan. Ia pun optimistis dengan arah baru klub.***
Baca juga: Timnas Indonesia Kalah Dramatis 2-3 dari Arab Saudi



