Keamanan Berkendara dengan Anak-anak: Apa yang Perlu Diperhatikan

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Berkendara bersama anak-anak selalu jadi momen yang menyenangkan, apalagi saat liburan keluarga atau sekadar jalan-jalan sore. Tapi di balik keseruannya, ada tanggung jawab besar: keamanan si kecil di perjalanan. Banyak orangtua masih menganggap remeh hal ini—misalnya membiarkan anak duduk di pangkuan atau tidak menggunakan sabuk pengaman. Padahal, risiko kecelakaan di jalan bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika jarak tempuhnya dekat.

Nah, supaya perjalanan lebih aman dan nyaman, yuk kita bahas hal-hal penting yang harus diperhatikan saat berkendara dengan anak-anak.

 

Mengapa Keamanan Berkendara dengan Anak Itu Penting?

Menurut data World Health Organization (WHO), kecelakaan lalu lintas adalah salah satu penyebab utama kematian anak di dunia. Di Indonesia sendiri, Korlantas Polri mencatat bahwa korban anak-anak menduduki angka cukup tinggi dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya.

Kondisi tubuh anak yang masih kecil dan rapuh membuat mereka lebih rentan terhadap benturan. Misalnya, tabrakan kecil yang mungkin hanya menyebabkan memar bagi orang dewasa, bisa berdampak serius pada anak. Itulah mengapa keamanan anak di kendaraan bukan pilihan, melainkan kewajiban utama bagi orangtua.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Keamanan Berkendara dengan Anak

  1. Gunakan Car Seat atau Booster Seat

Banyak orangtua di Indonesia masih menyepelekan penggunaan car seat. Padahal, ini adalah perlengkapan paling penting untuk melindungi anak saat berkendara.

  • Bayi hingga usia 2 tahun sebaiknya menggunakan rear-facing car seat (menghadap belakang).
  • Anak usia 2–5 tahun bisa beralih ke forward-facing car seat dengan harness.
  • Anak usia 5–12 tahun dianjurkan memakai booster seat sampai cukup tinggi untuk menggunakan sabuk pengaman orang dewasa dengan benar.

Car seat membantu mendistribusikan tekanan benturan, sehingga risiko cedera bisa berkurang drastis.

  1. Sabuk Pengaman Bukan Sekadar Formalitas

Kalau anak sudah cukup besar untuk tidak menggunakan car seat, sabuk pengaman wajib digunakan. Pastikan:

  • Sabuk bahu melintang di dada, bukan di leher.
  • Sabuk pinggang berada di tulang pinggul, bukan perut.
  • Anak duduk tegak, tidak bersandar miring atau selonjoran.
  1. Posisi Duduk yang Tepat

Anak tidak boleh duduk di kursi depan, terutama di bawah usia 12 tahun. Alasannya: airbag depan bisa sangat berbahaya jika meledak pada tubuh kecil anak. Kursi belakang bagian tengah biasanya jadi posisi paling aman karena jauh dari area benturan.

  1. Jangan Biarkan Anak Berdiri atau Bergerak Bebas

Mungkin terlihat sepele, tapi membiarkan anak berdiri, berpindah-pindah kursi, atau bahkan menyodok ke depan sangat berbahaya. Dalam kondisi darurat, anak bisa terpental dan mengalami cedera serius.

  1. Jaga Pintu dan Jendela

Anak sering penasaran dengan tombol jendela otomatis atau pegangan pintu. Gunakan child lock pada pintu dan lock window agar mereka tidak bisa membuka pintu/jendela sembarangan.

  1. Hati-Hati dengan Barang Bawaan

Barang-barang berat seperti tas, botol minum besar, atau stroller yang tidak ditata dengan baik bisa berubah menjadi proyektil berbahaya saat rem mendadak. Pastikan semua barang tersimpan di bagasi atau terikat dengan aman.

  1. Perhatikan Suhu di Dalam Mobil

Anak-anak lebih cepat kepanasan (heatstroke) dibanding orang dewasa. Jangan pernah meninggalkan anak sendirian di dalam mobil meskipun hanya sebentar. Pastikan juga ventilasi dan AC berfungsi baik agar perjalanan nyaman.

  1. Hindari Distraksi

Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi terdistraksi oleh anak yang rewel. Solusinya:

  • Sediakan mainan kecil atau buku untuk mengalihkan perhatian mereka.
  • Atur playlist lagu atau cerita audio yang disukai anak.
  • Kalau anak menangis keras, lebih baik menepi sebentar daripada memaksakan jalan.
  1. Edukasi Anak tentang Aturan Keselamatan

Sejak dini, anak perlu diajarkan bahwa sabuk pengaman bukan pilihan, tapi kewajiban. Ajarkan juga agar mereka tidak mengganggu pengemudi, tidak membuka pintu saat mobil berjalan, dan tetap duduk tenang selama perjalanan.

 

Contoh Kasus di Indonesia

Pada tahun 2023, sempat viral sebuah kasus kecelakaan di jalan tol yang melibatkan keluarga dengan anak kecil. Sang anak duduk di pangkuan ibunya di kursi depan. Saat mobil mengalami tabrakan, airbag meledak dan justru melukai sang anak hingga mengalami cedera serius. Kasus ini jadi pengingat betapa pentingnya penggunaan car seat dan posisi duduk yang tepat.

 

Tips Tambahan agar Perjalanan Lebih Aman dan Nyaman

  1. Rencanakan perjalanan: hindari jam macet atau kondisi jalan berbahaya.
  2. Istirahat teratur: kalau perjalanan jauh, berhentilah tiap 2–3 jam untuk meregangkan otot dan memberi anak waktu bergerak.
  3. Bawa perlengkapan darurat: seperti kotak P3K, makanan ringan, air minum, dan selimut kecil.
  4. Cek kondisi kendaraan sebelum berangkat, terutama rem, ban, dan sistem AC.

 

Berkendara dengan anak bukan sekadar soal sampai tujuan, tapi bagaimana memastikan mereka aman sepanjang perjalanan. Mulai dari penggunaan car seat, sabuk pengaman, posisi duduk, hingga menjaga suasana mobil tetap nyaman—semua itu sangat berpengaruh.

Ingat, kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Dengan persiapan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko dan membuat perjalanan bersama anak jadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus aman.

Referensi

  • World Health Organization (WHO). Road Traffic Injuries. https://www.who.int
  • Korlantas Polri. Data Kecelakaan Lalu Lintas 2023.
  • American Academy of Pediatrics (AAP). Child Passenger Safety Guidelines.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top