Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf, Akui Ucapannya Melukai Guru

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar | dok. Kemenag
Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Ucapan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar soal guru viral di media sosial dan menuai sorotan karena dianggap melukai perasaan para guru. Nasaruddin pun memberi klarifikasi sekaligus meminta maaf.

“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” ujar Nasaruddin dalam keterangan pers Kementerian Agama (Kemenag), dikutip Kamis (4/9/2025).

Nasaruddin menekankan dirinya juga seorang guru. Oleh karena itu, ia paham betul bahwa di balik kemuliaan profesi, guru tetap membutuhkan kesejahteraan yang layak.

“Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” jelasnya.

Ia menambahkan pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Salah satunya melalui kenaikan tunjangan profesi bagi 227.147 guru non-PNS di bawah naungan Kemenag.

Sebelumnya, guru menerima Rp 1,5 juta per bulan, kini naik Rp 500 ribu. Selain itu, lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama juga sedang mengikuti pendidikan profesi guru (PPG).

Total ada 206.411 guru yang ikut PPG pada 2025, meningkat pesat dibanding 2024 yang hanya 29.933 orang. Nasaruddin menegaskan PPG adalah syarat utama bagi guru untuk mendapat tunjangan profesi.

Kemenag juga sudah mengangkat 52 ribu guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” ujar Nasaruddin.

Ia menegaskan guru bukan pekerjaan semata, melainkan panggilan jiwa. Dalam pernyataannya yang sempat viral, Nasaruddin juga menyebut tujuan guru jauh lebih mulia dibanding pedagang.

“Maka itu, jangan ikut-ikutan para pedagang, emang tujuannya mencari uang. Sedangkan guru itu tujuannya mulia. Bagaimana memintarkan anak orang, itu tujuannya. Bukan cari uang. Kalau mau cari uang, jangan jadi guru, jadi pedaganglah,” katanya.

Nasaruddin kembali menekankan guru adalah profesi mulia karena mengajarkan ilmu kepada orang lain.

“Tetapi insyaallah pekerjaan yang paling mulia itu memintarkan orang yang bodoh, itu amal jariah. Lebih kuat amal jariahnya ketimbang pedagang membangun masjid,” tutupnya.***

Baca jugaViral Video Kontroversial “Tabrak Saja” di Tengah Tragedi Ojol Tewas Saat Demo DPR

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top