Jika memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup, cobalah mengungkapkan apa yang dirasakan pada seseorang yang dapat dipercaya. Temui teman dan keluarga atau kunjungi psikolog untuk membantu dalam mengatasi pikiran tersebut.
KORAN INDONESIA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap, banyak anak usia sekolah di Indonesia mengalami gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Temuan ini didapat dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar ribuan pelajar di Sekolah Rakyat berasrama.
Program CKG dilakukan di 72 sekolah yang dikelola Kementerian Sosial. Hingga saat ini, lebih dari 7.000 anak telah menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Dari hasil cek kesehatan, ternyata cukup banyak yang mengalami kecemasan, depresi, mungkin karena melihat gadget, sosial media, dan segala macam, nah itu kita mulai ukur,” ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers, Kamis (31/7/2025).
Berdasarkan data, sekitar 2 persen atau 1 dari 50 anak usia 15-24 tahun mengalami depresi. Bahkan, ditemukan pula kasus percobaan bunuh diri di kalangan pelajar.
Satu dari sepuluh remaja usia 13-17 tahun dilaporkan pernah mencoba bunuh diri lebih dari satu kali dalam 12 bulan terakhir sebelum survei dilakukan.
Menurut Budi Gunadi, penggunaan gadget secara berlebihan turut memicu masalah ini. Selain itu, kurangnya identifikasi dini juga jadi kendala besar.
“Karena banyak selama ini tidak bisa mengidentifikasi kalau ada masalah kejiwaan, masalah kesehatan jiwa di anak-anak kita,” jelasnya.
Budi Gunadi berharap masalah ini bisa ditangani sejak dini. Pemeriksaan kesehatan jiwa pun diharapkan jadi langkah pencegahan agar kondisi tak semakin parah di masa depan.
Pemerintah akan terus melibatkan sekolah dan keluarga dalam mendukung kesehatan mental anak. Anak-anak juga diimbau untuk terbuka jika merasa tertekan atau sedih kepada orang yang mereka percaya, termasuk keluarga, guru, atau psikolog.***
Baca juga: Macam-Macam Gangguan Mental yang Perlu Diketahui, Ada Apa Saja?