KORAN INDONESIA – IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, melalui program dosen pulang kampung melakukan mitigasi longsor berbasis komunitas melalui penerapan metode Bioengineering Rumput Vetiver di desa Petir pada Rabu, 18 Juni 2025.
Rapat mitigasi longsor tersebut dilaksanakan di ruang rapat kantor desa petir, dihadiri oleh Kepala desa Petir, H Sukardi, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Dramaga, Edi Supardi, Dosen dan mahasiswa IPB University, petugas BPBD Kabupaten Bogor, aparatur desa petir, RT RW serta tokoh masyarakat.
Dalam rapat mitigasi longsor tersebut, dibahas terkait penanaman rumput vetiver yang akan di tanam pada titik – titik yang dianggap rawan terjadinya longsor di wilayah desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Dramaga, Edi Supardi menuturkan kepada koranindonesia.net bahwa kegiatan yang dilakukan di desa Petir yakni sosialisasi penanaman rumput Vetiver, yakni rumput untuk menahan terjadinya longsor.
Kenapa di pilih desa Petir, Edi menuturkan bahwa wilayah desa Petir secara geografis wilayahnya berbukit – bukit dan banyak sekali tebingan yang dianggap akan berpotensi terjadinya longsor.
“Sosialisasi ini menghadirkan dosen dan mahasiswa IPB University dan petugas dari BPBD Kabupaten Bogor, jadi dalam mitigasi bencana longsor ini disampaikan terkait penanaman rumput vetiver yang dianggap dapat menjadi solusi terjadi longsor karena akar rumput tersebut dapat mengikat tanah pada tebingan,”ujarnya.
Setelah sosialisasi ini lanjut Edi, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mendukung program ini, turut berpartisipasi dalam penanaman rumput vetiver pada lereng – lereng tebingan, dan diharapkan setelah ditanam juga masyarakat bisa merawat dan memeliharanya, agar bisa tumbuh dan dapat menguatkan tanah di sekitar lokasi tebingan.
Sementara itu, Kepala desa Petir H Sukardi saat diwawancara di ruang kerjanya pada Kamis, 19 Juni 2025 mengatakan bahwa sosialisasi mitigasi bencana longsor yang dilakukan IPB University melalui program dosen pulang kampung sangat bermanfaat untuk warga desa Petir.
“Mitigasi bencana longsor ini kita akan menanam rumput vetiver yang kita beli melalui IPB University, dan akan kita tanam di empat wilayah RW, yakni RW03, RW04, RW05, dan RW 07,” katanya.
Dalam kesempatan itu H Sukardi berharap terkait dengan terjadinya bencana, masyarakat bisa mendeteksi awal akan terjadinya bencana, melalui wawasan dan pengetahuan yang disampaikan dalam mitigasi bencana longsor.
“Kita rencananya akan melakukan penanaman rumput vetiver ini pada akhir pekan ini, nah setelah dilakukan penanaman, tentunya kami berharap warga desa petir utamanya yang terdekat dengan lokasi penanaman rumput tersebut, bisa turut membantu menjaga, merawat dan memelihara agar rumput itu bisa tumbuh dengan baik,”imbuhnya.
Selanjutnya H Sukardi mengungkapkan bahwa rumput vetiver itu, setelah tumbuh dan beranak pinak menjadi banyak, anakannya bisa dipindah dan ditanam pada daerah yang rawan longsor lainnya.
“Makanya dengan sosialisasi dan penjelasan dari pihak IPB University itu kita jadi paham, bagaimana cara menanamnya, merawatnya, hingga memeliharanya rumput vetiver tersebut,”ucapnya.
Menurut H Sukardi rumput vetiver tersebut akan di tanam di empat wilayah RW tersebut, masing – masing titik memiliki panjang sekitar seribu meter, yang dianggap sangat berpotensi terjadinya longsor.
“Kita berharap dengan adanya mitigasi bencana ini, masyarakat jadi teredukasi terkait apabila terjadi bencana, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadinya hujan deras, dan kita berharap pihak IPB University juga terus melakukan pendampingan terkait mitigasi bencana ini,”tandasnya.***