Norwegia Akan Sumbangkan Keuntungan dari Laga Kontra Israel untuk Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Bagikan

KORAN INDONESIA – Federasi Sepak Bola Norwegia mengumumkan akan menyumbangkan seluruh keuntungan dari laga Kualifikasi Piala Dunia melawan Israel pada 11 Oktober mendatang di Oslo, untuk mendukung bantuan kemanusiaan di Gaza.

Keputusan ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan warga sipil akibat konflik yang berkepanjangan.

“Kami, maupun organisasi lainnya, tidak bisa tinggal diam terhadap penderitaan kemanusiaan dan serangan yang tidak proporsional yang selama ini dialami warga sipil di Gaza,” ujar Presiden Federasi Sepak Bola Norwegia, Lise Klaveness, dalam pernyataan resminya pada Selasa (20/8).

“Kami ingin menyumbangkan hasil penjualan tiket kepada organisasi kemanusiaan yang setiap hari menyelamatkan nyawa dan memberikan bantuan darurat langsung di Gaza,” tambahnya.

Belum diketahui secara pasti berapa besar keuntungan yang akan dihasilkan dari penjualan tiket laga tersebut, yang baru akan mulai dijual minggu depan. Namun, kapasitas Stadion Ullevaal di Oslo diperkirakan akan dibatasi hingga 3.000 kursi dari total 26.000, karena pertimbangan keamanan.

Federasi Norwegia saat ini tengah bekerja sama dengan UEFA dan kepolisian lokal untuk pengamanan pertandingan.

Sebagai tanggapan, Federasi Sepak Bola Israel merespons keputusan ini dengan menyerukan agar Norwegia juga mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, termasuk insiden penyanderaan.

Dalam pernyataan yang pertama kali dipublikasikan oleh media Inggris The Telegraph, pihak Israel juga meminta Norwegia memastikan dana bantuan tersebut tidak disalurkan ke organisasi teroris atau untuk perburuan paus, merujuk pada isu lingkungan yang kerap menuai kritik global terhadap Norwegia.

Sejak Oktober 2023, Israel tidak bisa menggelar pertandingan kandang di kompetisi internasional karena alasan keamanan. Laga kandang melawan Norwegia sebelumnya digelar di Hungaria, di mana Norwegia menang 4-2 pada Maret lalu. Saat ini, Norwegia memimpin klasemen grup kualifikasi lima negara, unggul atas Israel dan Italia.

Sementara itu, menjelang dua laga penting Italia melawan Israel pada September dan Oktober mendatang, Asosiasi Pelatih Sepak Bola Italia (AIAC) menyerukan agar Israel dikeluarkan sementara dari kompetisi internasional.

AIAC sudah mengirim surat resmi kepada Federasi Sepak Bola Italia yang akan diteruskan ke UEFA dan FIFA. Dalam surat itu mereka menyatakan:

“Israel harus dihentikan. Sepak bola juga harus bertindak,” ujarnya.

Surat itu juga menyebut bahwa AIAC secara bulat meyakini bahwa, melihat pembantaian yang terjadi setiap hari, yang juga telah menewaskan ratusan manajer, pelatih, dan atlet.

Maka sudah sepantasnya, bahkan menjadi kewajiban, untuk mengangkat isu ini dalam pembicaraan federasi, dengan permintaan resmi kepada UEFA dan FIFA agar Israel untuk sementara dikeluarkan dari kompetisi olahraga.

“Karena rasa sakit di masa lalu tidak boleh membutakan hati nurani dan kemanusiaan siapa pun,” bunyi akhir surat tersebut.

Italia dijadwalkan melawan Israel di tempat netral, Debrecen (Hungaria), pada 8 September, dan laga kandang akan digelar di Udine pada 14 Oktober.

“Kami bisa saja hanya fokus bermain, menutup mata. Tapi kami merasa itu tidak benar,” ujar Wakil Presiden AIAC, Giancarlo Camolese.***

 

Baca juga: Brentford Tolak Tawaran dari Newcastle untuk Yoane Wissa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top