BOGOR, KORAN INDONESIA – Warga kampung pentas RT 05 RW 06, Kp Bobojong RT 03 RW 05, Kp Sempur RT 01 dan RT 02 RW 04, serta RT 01 RW 05 menyambut baik di hotmix nya jalan desa mereka oleh Pemerintah desa Petir, menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Infrastruktur desa dari APBD Kabupaten Bogor.
Diketahui, sebelumnya akses jalan desa yang melintas di tiga wilayah RW tersebut kondisinya rusak. Dan setelah di aspal hotmix kondisinya menjadi baik, dan dapat memperlancar mobilitas warga, barang dan jasa, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Saat ini wajah Kp pentas, Bobojong dan Sempur desa Petir Bogor kini terlihat berubah setelah di hotmix. Selain memperlancar mobilitas pendidikan, kesehatan, dan sosial juga memperlancar arus komoditas pangan, karena jalan desa tersebut melintas di area pertanian.
Jalan Penghubung Desa Petir dan Neglasari dan Antar desa antar Kecamatan
Jalan yang dibangun Pemerintah desa Petir, selain dapat memperlancar mobilitas barang dan jasa, juga sebagai jalan penghubung antara desa Petir dengan desa Neglasari melalui Kp Cisasah.
Lalu jalan desa tersebut juga merupakan jalan penghubung antar desa antar kecamatan, yakni desa Petir Kecamatan Dramaga, dan desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea.
Monitoring evaluasi
Kepala desa Petir, Sukardi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya terkait pembangunan jalan desa yang dibiayai dari Bantuan Keuangan Infrastruktur desa (Samisade) dari Pemerintah Kabupaten Bogor mengatakan, bahwa pembangunan jalan tersebut sudah selesai. Dan hari ini sedang dilaksanakan Monitoring Evaluasi (Monev) oleh Tim dari Kecamatan Dramaga.
“Tim monev dari kecamatan sedang melakukan pengecekan secara fisik bangunan jalan aspal hotmix dan Tembok Penahan Tanah (TPT),” kata Sukardi Senin, 24/11/2025.
Adapun volume jalan desa yang dibangun dengan aspal Hotmix sebagai berikut :
Volume P. 2.000 Meter x L. 2,4 meter x T. 0,03 Meter.
Dalam kesempatan itu, Ia mengungkapkan bahwa jalan ini dibangun oleh pemerintah dengan biaya cukup besar, dia berharap masyarakat juga punya sense of belonging untuk merawat jalan ini, agar awet tidak cepat rusak.
“Rawatlah jalan hasil pembangunan ini, jangan membuang sampah sembarangan, dan apabila ada sampah yang menyumbat aliran air pada kedua sisi jalan ini, agar dibersihkan,” ujar Sukardi.
Ucapan terima kasih
Menurut Sukardi desa bisa membangun berkat adanya kucuran anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor melalui program Bantuan Keuangan Infrastruktur desa.
Pihaknya berharap program ini terus dilanjutkan, mengingat pembangunan infrastruktur di desa Petir masih banyak yang harus dikerjakan. Dan program ini nyata manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi (Jaro Ade) yang telah menggelontorkan anggaran untuk membangun desa. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada TPK desa yang telah menjalankan amanah ini dengan baik,” ucap Sukardi.
Samisade Membangun Desa
Sementara itu, Camat Dramaga Atep S Sumaryo mengatakan bahwa tujuan monev ini adalah untuk memastikan fisik pembangunan aspal hotmix sesuai yang tertuang dalam RAB perencanaan.
“Monev ini sangat penting dilakukan, kalau di tahap I sebagai bahan acuan untuk pencairan tahap ke dua, dan monev di tahap II untuk menentukan program pembangunan infrastruktur tahun berikutnya,” kata Atep.
Menurut Atep pembangunan infrastruktur di desa – desa se- Kecamatan Dramaga Alhamdulillah semua berjalan lancar, dua desa telah dilakukan monev 100% yakni desa Sukadamai dan desa Petir.
“Kami akan melakukan monev di beberapa desa lainnya yang proses pembangunan infrastruktur telah selesai 100%. Dan hasil monev di desa Petir semuanya sesuai RAB perencanaan dengan volume P.2000M x L.2,4M x T.0,03M,” tegas Atep.
Desa – desa di Kecamatan Dramaga bisa membangun, berkat adanya program bantuan keuangan infrastruktur desa dari Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Kami atas nama Pemerintah dan masyarakat Kecamatan Dramaga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi (Jaro Ade) yang telah merealisasikan anggaran Rp 1 Miliar satu desa, untuk pembangunan infrastruktur di desa,” pungkas Atep.***
