BANDUNG, KORAN INDONESIA – Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring merupakan salah satu buku yang berada di ranah psikologi namun berdasarkan kisah-kisah personal sehingga mudah dipahami dan juga menarik.
Saat membaca buku ini, rasanya seperti bukan membaca jurnal-jurnal ilmiah meski terdapat banyak teori didalamnya karena bahasa yang digunakannya sederhana.
Tidak berbelit-belit, tidak terkesan eksklusif karena hanya para mahasiswa kedokteran atau para dokter yang memahaminya, bahkan semua orang pun bisa memahaminya, apalagi yang suka mencuci piring.
Dokter Andreas berhasil menuntun pembacanya agar secara pelan-pelan memahami apa itu duka, mengapa duka itu penting, apa saja teori-teorinya dan lain sebagainya. Tetapi, sambil menjelaskannya melalui pengalaman pribadi maupun orang lain.
Karena berdasarkan kisah-kisah nyata, tak jarang pembaca juga ikut larut secara emosi dan meneteskan air mata, entah itu karena merasa pernah mengalami hal yang serupa, merasa bisa mengerti apa yang dirasakan, dan lain sebagainya.
Selain itu, buku ini juga membuat pembacanya sampai kepada sebuah pemahaman bahwa berduka itu wajar dan tidak ada hubungannya dengan gender karena selama kita manusia maka wajar saja bila kita berduka.
Terima Audiensi Ariel cs, Fraksi PDIP Siap Akomodir Pekerja Seni di RUU Hak Cipta
