KORAN INDONESIA – Menanti kehadiran anak pertama itu rasanya campur aduk—senang, haru, gugup, bahkan panik kadang-kadang. Jadi wajar banget kalau calon ayah dan ibu merasa nggak sepenuhnya siap. Banyak yang fokus beli perlengkapan bayi, tapi sering lupa kalau hal paling penting justru ada di persiapan mental jadi orangtua.
Nah, biar nggak terlalu kaget pas si kecil hadir, yuk kita bahas bareng-bareng apa aja yang perlu disiapkan secara emosional sebelum menyambut bayi pertama!
- Terima Kalau Hidup Nggak Akan Sama Lagi
Punya bayi berarti hidupmu bakal berubah drastis. Jadwal tidur jadi acak-acakan, waktu pribadi berkurang, dan rutinitas harian dipenuhi urusan bayi. Ini bukan hal buruk, kok—cuma butuh penyesuaian. Yang penting adalah sadar dan ikhlas kalau hidup memang akan berubah.
- Jangan Terlalu Berekspektasi Tinggi
Banyak dari kita membayangkan masa-masa setelah punya bayi akan manis dan menyenangkan. Kenyataannya? Nggak selalu semulus itu. Ada drama begadang, tangisan tanpa henti, dan momen lelah yang tak terhindarkan.
Daripada kecewa, lebih baik siapkan mental bahwa jadi orangtua itu proses naik-turun. Ada hari yang menyenangkan, ada juga yang bikin nangis.
- Bangun Komunikasi yang Sehat dengan Pasangan
Begitu bayi lahir, kerja tim antara kamu dan pasangan jadi kunci utama. Mulai dari giliran jaga malam, tugas rumah tangga, sampai masalah pengasuhan, semuanya harus dibicarakan terbuka. Komunikasi adalah fondasi utama agar nggak gampang ribut.
Kalau capek, bilang. Kalau butuh bantuan, ngomong. Jangan dipendam sendiri.
- Siapkan Diri untuk Emosi yang Nggak Stabil
Setelah melahirkan, bukan cuma badan yang berubah—hormon juga naik-turun, bikin mood gampang berubah. Ini dikenal dengan istilah baby blues, dan dialami hampir semua ibu baru.
Kalau rasa sedihnya terlalu dalam dan berlangsung lama, mungkin kamu butuh bantuan profesional. Yang penting, jangan merasa sendirian dan jangan malu minta tolong.
- Jadi Orangtua Artinya Siap Belajar Terus
Nggak ada yang benar-benar ahli jadi orangtua sejak awal. Semuanya butuh waktu dan pengalaman. Jadi, siapkan diri untuk belajar terus—dari buku, internet, dokter, atau sesama orangtua baru.
Yang penting, kamu terbuka menerima masukan dan nggak takut salah.
- Jangan Takut Berbuat Salah
Penting banget untuk menyadari bahwa jadi orangtua nggak harus sempurna. Kadang kita bisa salah menebak kebutuhan bayi, atau merasa gagal saat nggak bisa menenangkan mereka.
Tapi itu semua bagian dari proses. Kesalahan bukan akhir, tapi justru bagian dari pembelajaran.
- Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Walaupun sibuk ngurus bayi, kamu tetap butuh waktu buat diri sendiri. Me time nggak egois, tapi perlu, supaya mental tetap stabil.
Cukup 15-30 menit sehari buat ngopi, mandi tenang, atau rebahan tanpa gangguan. Orangtua yang bahagia akan lebih mudah membuat anak bahagia juga.
- Siapkan Jaringan Pendukung
Support system itu penting banget, apalagi di masa awal punya bayi. Siapa pun itu—pasangan, orangtua, saudara, tetangga—kalau bisa dimintai tolong, jangan ragu.
Minta bantuan bukan berarti kamu lemah. Justru itu tanda kamu tahu batas diri dan butuh istirahat.
- Biarkan Pasangan Menemukan Gaya Mengasuhnya Sendiri
Kadang ibu merasa paling tahu soal bayi, tapi ayah juga berhak dan perlu terlibat. Biarkan pasangan ikut merawat bayi dengan caranya sendiri.
Jangan buru-buru mengoreksi. Yang penting saling dukung dan sama-sama belajar.
- Ingat, Semua Fase Ini Akan Berlalu
Begadang, drama menyusui, atau rasa frustrasi—semua itu hanya fase. Akan ada masanya kamu melihat ke belakang dan merindukan masa-masa ini.
Jadi meskipun berat, nikmati setiap momennya. Karena waktu berjalan cepat, dan bayi tumbuh lebih cepat dari yang kita kira.
Semua Orangtua Pernah Kaget, Tapi Kamu Akan Baik-Baik Saja
Kamu nggak sendiri kok. Semua orangtua pernah merasa bingung, panik, bahkan merasa nggak mampu. Tapi nyatanya, mereka bisa melewati semuanya—dan kamu juga pasti bisa.
Jadi, yuk siapkan mental, buka hati untuk belajar, dan percaya bahwa kamu adalah orangtua terbaik versi anakmu.
Ilustrasi: Pixabay
Referensi:
- American Psychological Association. (2020). Mental Preparation for Parenthood.
- WHO. (2022). Maternal mental health and child health and development.
- Postpartum Support International. https://www.postpartum.net
- NHS UK. (2023). Your mental health after having a baby.
- Brene Brown. (2015). The Gifts of Imperfect Parenting.