AMMAN, KORANINDONESIA.NET – Yordania telah tersiram serpihan misil balistik yang hancur di udara selama 11 hari terakhir. Wilayah udara Kota Amman berubah menjadi medan tempur setelah Iran dan Israel saling adu misil balistik yang sebagian besar melintasi wilayah tersebut.
Sejak konflik meletus pada Jumat (13 Juni 2025), Yordania telah terjepit dalam pertempuran antara Iran dan Israel. Iran dilaporkan telah meluncurkan sedikitnya 550 misil balistik dan 1.000 drone menuju Israel dalam 11 hari terakhir. Mayoritas misil itu meluncur melewati wilayah Yordania.
Israel yang memiliki sistem pertahanan udara di wilayah Tel Aviv, Yordania, bahkan Iran selalu berupaya menembak jatuh misil dan drone tersebut. Al hasil, serpihan misil, pecahan rudal, dan drone militer itu terjun bebas di Yordania hingga melukai beberapa orang dan merusak bangunan.
Berdasarkan laporan otoritas terkait Yordania, sebanyak tujuh orang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan misil. Dua di antaranya ialah anak laki-laki berusia lima tahun dan anak perempuan berusia 12 tahun. Keduanya terkena drone yang jatuh di dekat Al-Azraq, Yordania Utara.
Pada 14 Juni 2025, berbagai macam fragmen misil juga berjatuhan di Aydoon, Yordania setelah Iran meluncurkan ratusan misil balistik. Serpihan itu merusak sejumlah rumah dan kendaraan roda empat. Sekitar lima wartawan lokal yang sedang meliput juga dilaporkan terluka.
“Kami terbangun pada pagi hari karena mendengar suara aneh. Tiba-tiba, ada benda asing jatuh dari langit merusak rumah dan memecahkan kaca jendela,”terang Abdul Al-Rahman Al-Radadweh, warga Aydoon, dikutip timesofisrael.com. “Ayah dan saudara saya terluka,” tambahnya.
Insiden ini dilaporkan hampir terjadi setiap hari di Yordania selama konflik berlangsung. Di Hatim, utara Irbid, sebuah rumah juga rusak. Seluruh furniturenya hancur, sementara kaca jendela berserakan. Pemilik rumah mengaku rumahnya rusak terkena ledakan di sekitar lokasi.
“Sekitar 100 serpihan misil dan drone terjatuh di Yordania selama tujuh hari pertama konflik Iran dan Israel,” ungkap Manajemen Krisis dan Keamanan Pusat Nasional Yordania. Namun, sejauh ini, Yordania tidak mengungkap secara detail korban dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.***