Ukraina Serbu Lima Pangkalan Udara Rusia dengan 117 Drone Kamikaze

Bagikan

KYIV, KORANINDONESIA.NET – Angkatan Bersenjata Ukraina telah menyerbu lima pangkalan udara Rusia dengan menggunakan 117 drone, Minggu (1 Juni 2025) waktu lokal. Sekitar 41 pesawat A-50, Tu-95, dan Tu-22 M3 milik Moskow disebut rusak dan hancur dalam serangan itu.

Serangan itu menjadi serangan skala besar pertama Ukraina sejak Angkatan Bersenjata Rusia melakukan invasi menuju wilayah Donestk dan Luhansk pada 24 Februari 2022. Serangan itu juga menjadi serangan pertama Ukraina terhadap Angkatan Bersenjata Rusia di wilayah Rusia.

Ukraina melancarkan serangan menuju Pangkalan Udara Murmansk di wilayah utara Rusia, Ivanovo dan Ryazan di wilayah tengah, Irkutsk di wilayah Siberia, dan Amur di wilayah timur jauh. Perencanannya mencapai lebih dari setahun setengah atau sejak akhir 2023 lalu.

Badan Keamanan Rusia (Ukraine Security Service/SBU) mengatakan pihaknya telah menyelundupkan ratusan drone First Person View (FPV) itu menggunakan mobil truk dalam operasi “Spider Web”. Operasi ini dilakukan untuk melumpuhkan Angkatan Udara (AU) Rusia.

“Atas serangan ini, Rusia menelan kerugian hingga USD7 miliar. Sebanyak 34% pesawat bomber cruise missile Rusia di pangkalan udara kunci juga lumpuh,” ungkap SBU, dikutip Kyivindependent.com. “Drone ini disembunyikan dan kami kendalikan dari jarak jauh,” tambah SBU.

SBU melanjutkan, pihaknya akan berupaya memukul mundur pasukan Rusia di darat, laut, dan udara, bahkan di bawah tanah. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memberikan apresiasi atas inisiasi serangan ini dan berharap Ukraina akan meraih kemenangan.

Menjelang Perundingan Damai

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu Kepala SBU Vasyl Maliuk di Kantor Presiden Ukraina di Kyiev, Minggu (01/06/2025).

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyatakan mayoritas serangan drone tersebut berhasil dipatahkan. Namun, beberapa drone berhasil menembus serangan balik pertahanan Rusia hingga menyebabkan puluhan pesawat terbakar di Murmansk dan Irkutsk.

“Serangan ini adalah serangan teroris,” ungkap Kemenhan Rusia, dilansir RT.com. “Kami mementahkan serangan ini di Ivanovo, Ryazan, dan Amur. Tapi sejumlah pesawat terbakar di Murmansk dan Irkutsk. Tidak ada korban jiwa dalam serangan ini,” tambah Kemenhan Rusia.

Pangkalan Udara Belaya di Irkutsk berjarak sekitar 4.500 kilometer dari area perbatasan Ukraina dengan Rusia, sedangkan Dyagilevo yang menjadi pusat pelatihan pesawat bomber di Ryazan sekitar 520 kilometer. Adapun Olenya di Murmansk berjarak sekitar 2.000 kilometer.

Serangan itu terjadi menjelang perundingan antara Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki, Senin (2 Juni 2025). Pemerintah Ukraina akan mengajukan gencatan senjata selama 30 hari, pertukaran 1.000 tahanan perang, pembebasan sandera, dan pemulangan anak-anak.

Zelensky dilaporkan akan mengirimkan sebanyak 14 anggota delegasi, bertambah dua orang daripada rencana sebelumnya, yang akan dipimpin Menhan Ukraina Rustem Umerov. Perundingan itu juga akan dihadiri penasehat keamanan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa Barat.

Sejauh ini, pemerintah Rusia tidak keberatan dengan tuntutan kemanusiaan dan gencatan senjata yang diajukan Ukraina. Namun, Moskow berharap Ukraina tidak mendiskriminasi dan melakukan kekerasan terhadap warga Ukraina keturunan Rusia yang tinggal di Ukraina Timur.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top