KORAN INDONESIA – Pernah nggak, kamu ngerasa baru gajian tanggal 1, eh tanggal 15 saldo tinggal secuil? Nah, itu tandanya kamu butuh anggaran keuangan pribadi yang rapi dan realistis.
Bikin anggaran itu bukan cuma buat orang yang pendapatannya besar, tapi justru penting banget untuk siapa pun yang pengen hidup tenang secara finansial. Artikel ini bakal bantu kamu belajar cara bikin anggaran pribadi yang efektif, simpel, dan bisa langsung kamu praktekkan. Yuk, kita mulai!
Kenapa Anggaran Keuangan Itu Penting?
Sebelum ke teknis, yuk kita pahami dulu kenapa sih bikin anggaran itu penting banget?
- Biar tahu ke mana uang pergi. Tanpa anggaran, kita cuma bisa nebak-nebak, “Kok cepat habis ya?” Padahal kita nggak sadar udah belanja online mulu.
- Menghindari utang konsumtif. Kalau nggak punya rencana keuangan, bisa-bisa gesek kartu kredit terus tanpa mikir.
- Nyiapin masa depan. Dengan anggaran yang baik, kamu bisa mulai menabung buat dana darurat, liburan, bahkan pensiun.
Langkah-Langkah Membuat Anggaran Keuangan Pribadi
- Catat Semua Pemasukan
Langkah pertama: tahu dulu berapa uang yang masuk setiap bulan.
Pemasukan bisa dari:
- Gaji bulanan
- Komisi, bonus, atau insentif
- Penghasilan sampingan (jualan online, freelance, dll.)
Contoh:
- Gaji bulanan: Rp5.000.000
- Freelance nulis: Rp1.000.000
Total: Rp6.000.000
Kalau pemasukanmu tidak tetap (freelancer, pekerja harian), gunakan rata-rata dari 3–6 bulan terakhir ya!
- Catat Semua Pengeluaran
Nah, ini bagian yang kadang suka bikin kaget! Kamu perlu tahu ke mana aja uang kamu “lari”.
Kelompokkan jadi dua jenis:
- Pengeluaran Tetap
Ini pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif sama setiap bulan:
- Sewa/kos
- Cicilan
- Tagihan listrik/air
- Transportasi
- Pengeluaran Variabel
Ini pengeluaran yang bisa berubah-ubah:
- Makan di luar
- Belanja keperluan pribadi
- Hiburan (nonton, nongkrong)
- Skincare, impulsive shopping
Contoh:
- Sewa kos: Rp1.000.000
- Makan: Rp1.500.000
- Transport: Rp500.000
- Belanja dan hiburan: Rp1.000.000
Total: Rp4.000.000
- Buat Kategori Anggaran
Setelah tahu pemasukan dan pengeluaran, saatnya bikin kategori anggaran. Kamu bisa pakai metode sederhana seperti 50/30/20 Rule, yaitu:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, tempat tinggal, transportasi)
- 30% untuk keinginan (belanja, nongkrong, Netflix)
- 20% untuk tabungan dan investasi
Contoh pengalokasian dari Rp6.000.000:
- 50% (Rp3.000.000): Sewa, makan, transport
- 30% (Rp1.800.000): Nongkrong, nonton, belanja
- 20% (Rp1.200.000): Tabungan, dana darurat, investasi
Kalau kamu punya target keuangan lebih cepat, bisa juga dibalik: tabungan 30%, keinginan 20%.
- Buat Pos Dana Darurat dan Tabungan Otomatis
Salah satu kebiasaan keuangan sehat adalah menyisihkan tabungan di awal, bukan sisa. Prinsipnya: bayar diri sendiri dulu!
Cara mudah:
- Aktifkan auto-debet tabungan setiap tanggal gajian.
- Simpan dana darurat di rekening terpisah yang tidak kamu sentuh-sentuh.
- Target dana darurat: minimal 3–6x pengeluaran bulanan.
- Gunakan Alat Bantu: Aplikasi atau Excel
Kalau kamu suka yang simpel, bisa pakai aplikasi budgeting seperti:
- Money Lover
- Spendee
- YNAB (You Need A Budget)
- DompetKu
Atau cukup pakai Excel/Google Sheet dengan format pemasukan vs pengeluaran tiap bulan. Pilih yang kamu nyaman, yang penting konsisten.
- Evaluasi Setiap Bulan
Anggaran itu hidup, jadi harus dievaluasi dan disesuaikan tiap bulan.
Misalnya:
- Bulan ini kamu keluar kota, jadi anggaran transport naik, hiburan dikurangin.
- Ada pemasukan tambahan? Bisa ditambah ke pos investasi atau dana darurat.
Cek:
- Apakah kamu over budget?
- Apakah ada kebocoran anggaran?
- Mana pengeluaran yang bisa ditekan?
- Disiplin dan Realistis
Anggaran hanya seefektif seberapa patuh kamu menjalaninya. Nggak apa-apa kalau kamu sesekali meleset, tapi teruslah belajar dan perbaiki.
Kunci utamanya:
- Jujur sama diri sendiri.
- Realistis, jangan terlalu ideal.
- Bikin ruang untuk ‘self reward’, biar nggak stres.
Bonus: Tips Supaya Anggaran Gagal Nggak Terulang
- Jangan overestimasi pemasukan.
- Hindari cicilan lebih dari 30% penghasilan.
- Jangan anggap tabungan sebagai sisa—jadikan prioritas.
- Hindari belanja impulsif karena promo (ya, ini susah, tapi bisa kalau niat!).
- Terapkan prinsip “tunda beli”—kalau seminggu kemudian masih kepikiran, baru beli.
Membuat anggaran keuangan pribadi yang efektif itu bukan hal yang ribet. Asal kamu tahu pemasukan, jujur soal pengeluaran, dan disiplin menjalankan anggaran, kondisi finansial kamu bisa jauh lebih sehat.
Ingat ya, tujuan utama bikin anggaran itu bukan buat pelit-pelitan, tapi buat kamu bisa hidup lebih tenang, merdeka finansial, dan siap menghadapi masa depan.
Jadi, udah siap bikin anggaran bulan ini? Yuk mulai dari sekarang, sebelum dompet nangis di akhir bulan lagi!
Ilustrasi: Kaboompics.com/Pexels
Referensi:
- OJK.go.id – Edukasi Keuangan Pribadi
- Financial Diet – “How to Make a Budget That Actually Works”
- Dave Ramsey – 7 Baby Steps of Financial Freedom
- Buku Make It Happen – Prita Ghozie