KORAN INDONESIA – Presiden Prabowo Subianto mengajak para investor dari Tiongkok untuk menanamkan modal di Indonesia, tidak hanya di sektor pengolahan sumber daya alam, tetapi juga pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ajakan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat berpidato dalam forum bisnis Indonesia-Tiongkok yang digelar di Jakarta dan turut dihadiri oleh Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang.
“Saya mengundang para pebisnis Tiongkok untuk terus memperluas investasi mereka di Indonesia, tidak hanya terbatas pada sektor hilirisasi sumber daya alam, tetapi juga mencakup pendidikan, layanan kesehatan, pariwisata, serta sains dan teknologi,” ujar Prabowo.
Ia menekankan bahwa kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok merupakan hubungan strategis jangka panjang yang mampu membawa manfaat besar, baik bagi kedua negara maupun bagi kawasan Asia secara lebih luas.
Presiden juga mengungkapkan bahwa kolaborasi kedua negara telah membuahkan sejumlah proyek besar, seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung serta kawasan industri yang berfokus pada pengolahan nikel.
Tiongkok kini menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, dengan nilai perdagangan yang mencapai lebih dari 130 miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya.
Di samping itu, Indonesia menilai Tiongkok sebagai mitra penting dalam pengembangan industri nasional dan sektor teknologi.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya melakukan diversifikasi dalam investasi. Ia menyatakan bahwa kemajuan Indonesia di masa depan sangat bergantung pada percepatan di sektor-sektor bernilai tambah tinggi dan yang memberikan dampak sosial secara langsung.
“Saya juga mengajak para pelaku usaha Indonesia untuk melihat Tiongkok sebagai mitra belajar, mitra produksi, dan mitra strategis untuk bersama-sama menembus pasar global,” tutupnya.***
Ilustrasi: Freepik
