KORAN INDONESIA – Pernikahan sering kali digambarkan sebagai akhir bahagia dari kisah cinta dua insan. Tapi realitanya, justru pernikahan adalah awal dari sebuah perjalanan yang penuh tantangan. Banyak istri yang awalnya merasa disayang dan diperhatikan, tiba-tiba merasa seperti “tidak dihargai” setelah menikah. Kok bisa?
Kalau kamu salah satunya, tenang. Kamu tidak sendirian. Banyak perempuan yang mengalami hal serupa dan bertanya-tanya, “Kenapa setelah menikah aku merasa tidak dihargai seperti dulu?” Nah, yuk kita bahas bareng-bareng apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya, supaya hubungan pernikahan tetap sehat dan bahagia.
Kenapa Banyak Istri Merasa Tidak Dihargai Setelah Menikah?
Ada beberapa alasan kenapa perasaan ini muncul. Tidak semua karena suami yang jahat, lho. Terkadang ini soal komunikasi, ekspektasi, dan perubahan dinamika dalam rumah tangga. Yuk kita ulas satu per satu.
- Perhatian Berkurang Setelah Menikah
Dulu, waktu pacaran atau masa awal menikah, suami sering kasih kejutan, pujian, atau sekadar bilang “terima kasih”. Tapi makin lama, semua itu mulai jarang terdengar. Banyak istri merasa jadi “asisten rumah tangga profesional” alih-alih pasangan hidup.
“Kayak aku ini cuma mesin nyuci, masak, ngurus anak. Gak ada lagi kata-kata sayang kayak dulu.”
Ini masalah yang umum terjadi, dan sering kali tanpa disadari oleh pasangan laki-laki. Mereka merasa sudah menunjukkan cinta dengan ‘menafkahi’ dan ‘pulang tepat waktu’, padahal istri butuh validasi secara emosional juga.
- Peran Ganda Tanpa Apresiasi
Banyak istri sekarang bukan cuma ibu rumah tangga, tapi juga wanita karier. Kerja 8 jam, pulang, masih harus masak, beresin rumah, temani anak belajar. Tapi tetap saja, semua dianggap ‘tugas istri’.
Padahal manusia butuh dihargai. Pujian sederhana seperti “Terima kasih sudah masak hari ini” bisa sangat berarti bagi istri.
- Kurangnya Komunikasi Emosional
Setelah menikah, topik obrolan sering kali cuma soal tagihan, sekolah anak, atau daftar belanja. Obrolan ringan dan intim seperti “Gimana perasaanmu hari ini?” jadi hilang. Istri merasa seperti hidup bareng ‘rekan bisnis’ bukan pasangan hidup.
- Ekspektasi yang Tidak Realistis
Kadang masalah ini juga muncul dari dalam diri istri sendiri. Ekspektasi akan romantisme abadi seperti di drama Korea bisa bikin kecewa saat kenyataan tak seindah itu. Bukan salah siapa-siapa, hanya butuh penyesuaian dan penerimaan.
Ciri-Ciri Istri yang Merasa Tidak Dihargai
Gak semua istri yang merasa tidak dihargai akan mengatakannya secara langsung. Tapi kalau kamu atau pasanganmu menunjukkan tanda-tanda ini, bisa jadi ini pertanda ada yang perlu diperbaiki:
- Sering merasa lelah secara emosional dan fisik
- Merasa kesepian meski tinggal serumah
- Menghindari berbicara atau berdekatan dengan pasangan
- Menyimpan emosi atau keluhan terlalu lama
- Sering merasa sedih, marah, atau frustrasi tanpa tahu alasannya
Kalau kamu mengalami ini, jangan anggap remeh ya. Perasaan ini bisa berdampak pada kesehatan mental, bahkan keharmonisan rumah tangga.
Cara Mengatasi Rasa Tidak Dihargai Setelah Menikah
Berita baiknya, perasaan ini bisa diatasi kok! Tapi butuh usaha dari kedua belah pihak. Yuk, kita bahas beberapa cara efektif yang bisa kamu coba:
- Bicarakan dengan Jujur dan Tenang
Langkah pertama adalah komunikasi. Sampaikan perasaanmu ke pasangan dengan cara yang baik dan tenang. Hindari menyalahkan. Gunakan kalimat “Aku merasa…” bukan “Kamu tuh selalu…”
Contoh:
“Aku merasa kurang dihargai akhir-akhir ini. Aku kangen waktu kita dulu suka ngobrol santai atau saling puji.”
- Apresiasi Diri Sendiri Dulu
Kita nggak bisa mengandalkan validasi dari orang lain terus-menerus. Sesekali, puji dan beri penghargaan untuk diri sendiri.
“Hari ini aku berhasil menyelesaikan pekerjaan dan tetap bisa masak untuk keluarga. Aku hebat.”
Self-love itu penting. Ketika kita mengapresiasi diri sendiri, kita jadi lebih kuat menghadapi situasi yang sulit.
- Bangun Kembali Momen Romantis
Mulai dari hal-hal kecil seperti makan malam berdua, kirim pesan manis, atau nonton film bareng di rumah. Kebersamaan emosional bisa membangun kembali rasa dihargai dalam hubungan.
- Libatkan Suami dalam Urusan Rumah
Bagi tugas rumah tangga dan pengasuhan anak secara adil. Jangan merasa harus menanggung semuanya sendiri. Libatkan pasangan dengan cara positif, bukan dengan keluhan berlebihan.
- Konseling Pernikahan
Kalau masalah sudah terlalu berat atau berlarut-larut, jangan ragu cari bantuan profesional. Konseling pernikahan bisa jadi jalan keluar yang sangat membantu.
Pesan Buat Para Suami: Istri Juga Butuh Dihargai
Kalau kamu seorang suami yang membaca ini — terima kasih! Artinya kamu peduli dan ingin jadi pasangan yang lebih baik.
Ingat, istri bukan hanya partner kerja rumah, tapi partner hidup. Ucapan sederhana seperti “Makasih ya udah ngurus rumah dan anak-anak,” atau pelukan hangat saat pulang kerja, bisa membuat perbedaan besar.
Istri yang merasa dihargai akan lebih bahagia, dan istri yang bahagia akan memberikan cinta dan perhatian yang luar biasa untuk suami dan keluarga.
Merasa tidak dihargai setelah menikah adalah hal yang umum terjadi, tapi bukan berarti harus dibiarkan. Istri berhak untuk didengar, dipahami, dan dihargai — bukan hanya karena tugasnya sebagai istri dan ibu, tapi karena dia adalah manusia yang punya hati dan perasaan.
Solusinya ada pada komunikasi yang sehat, kerja sama, dan kemauan untuk saling mengapresiasi. Pernikahan bukan tentang siapa yang lebih banyak berkorban, tapi tentang bagaimana dua orang saling membangun, menghargai, dan mencintai dalam suka dan duka.
“Cinta tidak cukup hanya diucapkan, tapi harus juga ditunjukkan — setiap hari, dalam hal-hal kecil.”
Ilustrasi: Pexels/ Mikhail Nilov
Referensi:
- Gottman Institute. (2021). The Four Horsemen: Criticism, Contempt, Defensiveness & Stonewalling. www.gottman.com
- Psychology Today. (2022). Feeling Unappreciated in a Relationship. www.psychologytoday.com
- Komnas Perempuan. (2023). Pentingnya Kesehatan Mental Istri dalam Rumah Tangga.
- Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection, Indonesia. (2022). Peran Suami dalam Kesejahteraan Keluarga.