Cabai Palurah 500 Kali Lebih Pedas dari Cabai Biasa, Simak Penjelasan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof Muhammad Syukur

Bagikan

KORAN INDONESIA – Pakar IPB University kembali menghadirkan inovasi baru unggulan di bidang pertanian dengan memperkenalkan varietas cabai super pedas bernama Cabai Palurah IPB.

Cabai Palurah IPB merupakan Inovasi baru, dan menjadi unggulan, karena cabai berbentuk bulat agak lonjong dan memiliki tingkat kepedasan mencapai 500 kali lipat dari cabai – cabai pada umumnya, mungkin ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar pedas.

Inovasi cabai palurah IPB merupakan hasil pengembangan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof Muhammad Syukur, bersama tim peneliti lainnya, mulai diperkenalkan ke masyarakat.

Prof Muhammad Syukur dalam keterangan tertulisnya di terima koranindonesia.net pada Rabu, 18 Juni 2025 mengatakan bahwa cabai palurah IPB berbeda dengan cabai pada umumnya, cabai ini tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air. Di balik penampilannya yang eksotik, cabai Palurah menyimpan tingkat kepedasan ekstrim dan potensi biofarmaka yang luar biasa.

“Cabai ini kami beri nama ‘Palurah IPB’,” ungkap Prof Syukur. Lalu Ia menjelaskan bahwa cabai Palurah memiliki tingkat kepedasan 500 kali lebih pedas dari cabai besar biasa, bahkan lima kali lebih pedas dari cabai rawit terpedas yang ada saat ini.

Selanjutnya, Prof Syukur mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada varietas nasional cabai super pedas yang dilepas secara resmi oleh Kementerian Pertanian.

“Yang sudah terdaftar baru varietas lokal seperti Katokkon dari Sulawesi Selatan. Cabai Palurah ini merupakan hasil perakitan khusus untuk memenuhi kebutuhan super pedas dan telah kami daftarkan untuk dilepas secara nasional,” jelasnya.

Tak hanya menjadi bumbu dapur, cabai ini juga menjanjikan manfaat lain di bidang kesehatan dan industri biofarmaka. Cabai Palurah IPB juga berpotensi digunakan untuk produk seperti koyo cabai yang selama ini masih banyak diimpor.

“Di Toraja, Sulawesi Selatan, cabai seperti ini sudah digunakan untuk konsumsi segar dan olahan. Namun, dengan adanya cabai Palurah yang dirakit khusus, harapannya bisa memenuhi kebutuhan nasional baik untuk konsumsi maupun bahan biofarmaka,” tegasnya.

Dengan rasa pedas yang sangat kuat, penggunaannya dalam masakan juga menjadi jauh lebih efisien. “Cukup sedikit saja, sudah memberikan sensasi pedas maksimal,” tandasnya.***

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top