KORAN INDONESIA – Jika Anda sedang bepergian dan perlu mengisi daya ponsel di bandara, sebaiknya hindari menggunakan port USB umum. Para ahli teknologi mengingatkan bahwa saat ini marak terjadi kejahatan siber bernama juice jacking.
Melansir Ifa Magazine, juice jacking adalah metode pencurian data melalui port USB yang telah dimodifikasi oleh peretas (hacker). Saat perangkat Anda terhubung, peretas dapat menginstal virus dan mencuri data penting, seperti kata sandi atau informasi rekening.
Port USB berbeda dengan colokan listrik biasa karena dapat mengirimkan daya sekaligus data. Jika port USB tersebut sudah disusupi, perangkat Anda bisa disusupi tanpa disadari.
Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya gunakan colokan listrik biasa yang hanya mengalirkan daya. Colokan ini tidak dapat digunakan untuk mengambil data dari perangkat Anda.
Sebelum bepergian, pastikan semua perangkat, seperti ponsel dan power bank sudah terisi penuh. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan untuk mengisi daya di tempat umum.
Jika tetap harus mengisi daya, gunakan kabel dan adaptor milik pribadi. Sambungkan langsung ke stopkontak dinding, bukan ke port USB yang tersedia di kursi atau tiang umum.
Perhatikan juga penggunaan perangkat anak-anak. Jika mereka membawa ponsel atau tablet, pastikan mereka tidak sembarangan menggunakan port USB umum.
Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan alat tambahan bernama USB data blocker. Alat ini dipasang di ujung kabel USB dan berfungsi untuk memblokir aliran data, hanya mengizinkan aliran daya.
USB data blocker bisa didapatkan secara daring dengan harga mulai dari Rp100 ribuan. Alat ini sangat membantu, terutama bagi yang sering bepergian dan ingin tetap praktis.
Ingat, risiko juice jacking tidak hanya terjadi di bandara, tetapi juga di tempat umum lain, seperti kafe, stasiun, atau pusat perbelanjaan. Tetap waspada dan selalu lindungi data pribadi Anda saat mengisi daya di tempat umum.***
Baca juga: Setop! Ini 7 Bahaya Bila Anda BAB Sambil Bawa Ponsel
