KORAN INDONESIA – Pemerintah desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melalsanakan musyawarah desa ( Musdes. ) Perubahan dan Laporan realisasi APBDes semester I Tahun anggaran 2025.
Kegiatan musdes berlangsung di kantor desa Neglasari jl Cibeureum Petir dan dihadiri Camat Dramaga, Atep S Sumaryo, Kasipem Kecamatan Dramaha Raudi Hidayat, Kepala desa Neglasari, Yayan Mulyana, Ketua BPD dan Babinsa desa Neglasari.
Selain itu musdes tersebut dihadiri staf desa Neglasari, pendamping desa, para ketua RTRW, Kadus, kader, tokoh agama, tokoh pemuda dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutannya Camat Dramaga, Atep S Sumaryo dalam musdes tersebut menyampaikan beberapa program yang akan di jalankan di desa – desa se Kecamatan Dramaga.
Adapun program kecamatan yang dikolaborasikan dengan desa antara lain :
- Program Apel setiap Senin pihak kecamatan melaksanakan apel di desa.
- Program Jumsih (Jumat bersih) kecamatan berkolaborasi secara gotong royong membersihkan sampah di wilayah desa.
- Program menaikan dan menurunkan bendera merah putih
- Program pemeriksaan kesehatan gratis
- Program Rutilahu
Kepala desa Neglasari, Yayan Mulyana saat diwawancara koranindonesia.net mengatakan bahwa seluruh kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa, BHPRD semester I telah selesai dilaksanakan, hari ini dimusdeskan dan alhamdulillah berjalan lancar.
Selanjutnya Yayan menjelaskan pada semester I yang telah disalurkannya antara lain insentif BPD,RTRW, Linmas, kader Posyandu, guru ngaji, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT DD) dua periode mulai dari Januari sampai dengan Juni 2025 kepada 54 Kelompok Penerima Manfaat (KPM), pencegahan stunting, ketahanan pangan (Ketapang).
“Pada semester I ini kita juga sudah mengerjakan infrastruktur berupa betonisasi jalan lingkungan (Jaling) dan pembangunan Tebing Penahan Tanah (TPT) di wilayah RT 02/04, Gg Palem, Gg Bades dan jalan tembus dari RW 03 ke RT 03/04 yang dibiayai dari Dana Desa sebesar Rp 240 juta,”katanya.
Kemudian Yayan juga menjelaskan terkait program ketahanan pangan sebesar Rp 249 juta dari dana desa yang akan dikelola oleh Bumdes. Dan ada juga biaya bantuan – bantuan yang tidak terduga untuk rumah – rumah yang terdampak longsor di empat titik di wilayah RT03/04, sebesar Rp 25 juta.
Ketika disinggung masalah perubahan APBDes Yayan menyebut bahwa itu istilahnya saja dalam realisasi anggaran, karena memang pada saat penganggaran misalnya untuk pembangunan betonisasi jalan, karena banyak bencana hingga anggarannya direalisasikan kepada Destana (Desa Tanggap Bencana), seperti pembuatan TPT.
“Tim Destana itu beranggotakan minimal 20 orang terdiri dari Linmas, pengurus unsur wilayah tetapi lebih banyak itu lebih bagus, dan kriteria menjadi anggota Destana masih muda, masih kuat dan bertenaga,”ujarnya.
Desa Wisata
Diketahui, desa Neglasari terpilih menjadi desa wisata urutan ke 28 se Kabupaten Bogor. Menurut Yayan di desa Neglasari ada potensi wisata diantaranya River Tubing pada aliran sungai Cihideung sepanjang kurang lebih 300 meter.
“Kita memiliki obyek wisata river tubing yang sangat exotis, jadi cocok untuk para wisatawan yang hobby selfie sambil melintasi green canyonnya desa Neglasari,”imbuhnya.
Selain itu, di desa Neglasari juga memiliki potensi agro wisata karena banyak sekali hasil pertanian yang bisa dijadikan obyek wisata, dari mulai cara bercocok tanam, memanen sayuran, buah buahan, umbi umbian bisa memetiknya sendiri di kebun.
Ketika disinggung langkah apa saja untuk memajukan desa wisata, Yayan menyebut pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bagaimana mengelola desa wisata ini ke depan bisa berkembang.
“Tentunya kami akan melakukan langkah – langkah membuat destinasi wisata yang sudah kami miliki ini memiliki daya tarik untuk dikunjungi para wisatawan, dan eco wisatanya di tahun 2025 hingga ke depan akan kita kembangkan,”tandasnya.***
