JAKARTA, KORAN INDONESIA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil 16 saksi terkait dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka berasal dari pegawai DPR, BI, hingga OJK.
Salah satu yang dipanggil ialah Hery Indratno (HI), Kepala Divisi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendalami aliran dana CSR yang diduga disalahgunakan.
“KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dalam dugaan TPK terkait program sosial atau CSR di Bank Indonesia dan OJK,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo, Rabu (10/9/2025).
Selain Hery, KPK juga memanggil dua mantan tenaga ahli Heri Gunawan, yaitu Helen Manik (HM) dan Martono (MT). Nama Heri sendiri sudah berstatus tersangka dalam kasus ini.
Daftar saksi lain yang diperiksa hari ini antara lain pegawai DPR, pejabat OJK, hingga pihak dari yayasan. Beberapa di antaranya ialah Eka Kartika, Ageng Wardoyo, Anita Handayani Putri, Dhira Krisna Jayanegara, serta Hestu Wibowo.
Dalam penyelidikan, KPK menetapkan dua anggota DPR Komisi XI, yaitu Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG), sebagai tersangka. Keduanya diduga terlibat dalam pengelolaan dana CSR sejak 2020 hingga 2022.
KPK mengungkap bahwa Komisi XI DPR memiliki kewenangan dalam penetapan anggaran BI dan OJK. BI disebut memberikan dana untuk 10 kegiatan per tahun, sedangkan OJK menyalurkan 18 hingga 24 kegiatan setiap tahunnya.
Namun, uang yang diterima diduga tidak digunakan sesuai aturan. Satori diduga mengantongi Rp 12,52 miliar, sedangkan Heri menerima Rp 15,86 miliar.
Tidak hanya itu, keduanya juga diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Uang hasil korupsi disebut dipakai untuk membangun showroom, membeli rumah, hingga mobil pribadi.
Meski sudah menyandang status tersangka, baik Satori maupun Heri belum ditahan oleh KPK. Lembaga antirasuah itu menegaskan pemeriksaan akan terus berlanjut untuk menuntaskan kasus ini.***
Baca juga: Ilham Habibie Diperiksa KPK Soal Korupsi Bank BJB
