KORAN INDONESIA – Camat Dramaga, Atep S Sumaryo meresmikan pabrik tempe Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Darma Rahayu, desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 18 Juni 2025.
Pabrik tempe milik Bumdes Darma Rahayu yang diresmikan Camat Dramaga, lokasinya berada di Kp Manggis, desa Dramaga Bogor. Hadir dalam peresmian tersebut Forkopimcam Dramaga yakni Danposmil mewakili Danramil Ciomas, Babinkamtibmas mewakili Kapolsek Dramaga, Kepala desa Dramaga, Yayat Supriyatna.
Selain itu, peresmian pabrik tempe tersebut juga dihadiri Direktur Bumdes Darma Rahayu, aparatur desa Dramaga, para ketua RT,RW, para kader dan sejumlah undangan lainnya.
Usai peresmian Camat Dramaga, Atep S Sumaryo saat diwawancara koranindonesia.net mengatakan sangat mengapresiasi pendirian pabrik tempe Bumdes Darma Rahayu, mudah – mudahan kebutuhan gizi yang murah untuk masyarakat Kecamatan Dramaga bisa terpenuhi.
“Seperti kita ketahui bahwa tempe itu memiliki kandungan gizi dan protein sangat tinggi, dan harganya sangat terjangkau oleh masyarakat, karena ini dikolola oleh Bumdes, semoga mendapat keuntungan yang banyak, sehingga bisa mensejahterakan Kecamatan Dramaga,”katanya.
Menurut Atep ini inovasi yang sangat bagus, terutama di era sekarang dengan adanya Makan Bergizi Gratis (MBG) tempe menjadi salah satu makanan utama dan ini mudah – mudahan bisa memenuhi kebutuhan tempe yang ada di wilayah Kecamatan Dramaga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menggalakkan gemar makan tempe, ketika membeli tempe belilah tempe buatan Bumdes Darma Rahayu, dan tempe – tempe yang ada di pasaran,”ujarnya.
Biaya Pendirian Pabrik Tempe
Sementara itu, Kepala desa Dramaga Yayat Supriyatna saat diwawancara mengatakan bahwa pendirian pabrik tempe yang dikelola oleh Bumdes Darma Rahayu, pembiayaannya berasal dari 20 persen Dana Desa.
“Untuk desa Dramaga Dana Desa Tahun 2025 sebesar Rp 1,4 miliar, dialokasikan untuk ketahanan pangan yang di kelola oleh Bumdes sebanyak 20 persen atau Rp 280 juta. Untuk tahap pertama sudah dicairkan sebesar Rp 171 juta,”ujar Yayat.
Selanjutnya Yayat menegaskan untuk pencairan di tahap II sebesar Rp 109 juta akan dialokasikan kepada program ketahanan pangan dengan pohon asuh dan peternakan sapi dan domba.
Terpisah di lokasi yang sama ketua Bumdes Darma Rahayu, Yuli Rahman menuturkan kepada koranindonesia.net bahwa Bumdes Darma Rahayu membuat pabrik tempe yang dibiayai dari program ketahanan pangan sebesar 20 persen dari Dana Desa Tahun 2025, untuk pendirian pabrik tempe ini di cover dari pencairan Dana Desa tahan I sebesar Rp 171 juta, sedangkan dua program lainnya yang telah dimusdeskan yakni penanaman pohon asuh dan peternakan di cover dari pencairan dana desa tahap II.
“Pabrik tempe ini dilengkapi dengan peralatan serba mesin moderen dan higienis, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan untuk sementara ini hanya dua orang,”tegasnya.
Selanjutnya Yuli Rahman mengungkapkan untuk tahap awal bahan baku kedelai yang dibutuhkan sekitar 50 kilogram dan akan menghasilkan sekitar 80 kilogram tempe jadi terdiri dari tiga kemasan antara lain kemasan 200 gram, kemasan 400 gram dan kemasan 750 gram.
Jaringan Pemasaran
Menurut Yuli Rahman, karena Bumdes Darma Rahayu mengelola pasar desa, jadi untuk tahap awal pemasarannya memenuhi kebutuhan permintaan pasar Dramaga terlebih dahulu, kemungkinan untuk jangka panjang yang menjadi target market pemasaran melalui jaringan RT RW dan jaringan online.
“Selain itu target market kita akan masuk ke dapur Makan Bergizi Gratis, juga kerjasama dengan koperasi IPB University apabila uji kelayakannya lolos,”tegasnya.
Pihaknya berharap dengan usaha yang dikelolanya semoga bisa mendapatkan keuntungan dan dapat menghasilkan serta dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan PAD desa.***