Lanskap Industri Bank Digital: Sepak Terjang Krom Bank di Industri Perbankan Digital  

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Industri perbankan digital di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun  terakhir. Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi digital banking sebesar 40,1% (YoY) pada November 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa adopsi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan berbasis teknologi telah semakin tinggi.

Pesatnya perkembangan industri ini didorong oleh tingginya penetrasi smartphone dan internet, dengan lebih dari 79,5% populasi Indonesia telah terhubung ke internet pada 2024. Selain itu, model operasional bank digital yang sepenuhnya online menawarkan pengalaman layanan yang lebih seamless, menjadikannya pilihan utama, terutama bagi generasi muda yang mengutamakan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

“Terlebih, banyak bank digital yang menggunakan strategi menghadirkan bunga simpanan yang tinggi untuk menggaet minat para calon nasabah, seperti halnya Krom Bank yang juga menghadirkan bunga tabungan 6% per tahun serta deposito dengan bunga hingga 8,75% per tahun. Krom Bank juga mencatat perkembangan signifikan, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun YoY pada 2024 dari Rp348 miliar pada 2023,” ungkap Anton Hermawan, Presiden Direktur PT. Krom Bank Indonesia Tbk

Anton menjelaskan, Bank digital memegang peran kunci dalam memperluas jangkauan layanan keuangan di Indonesia, khususnya bagi segmen masyarakat yang belum sepenuhnya terlayani (underbanked) dan belum memiliki akses perbankan (unbanked). Melalui proses digital end-to-end—dari pembukaan rekening hingga pengelolaan dana—bank digital mampu menembus keterbatasan geografis yang kerap menjadi hambatan layanan keuangan konvensional.

Sebagai bank digital, lanjutnya, Krom Bank mengambil peran strategis dengan tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga menghadirkan solusi yang benar-benar relevan dan inklusif. Tanpa biaya administrasi, tanpa saldo minimum, serta bunga deposito kompetitif hingga 8,75% per tahun.

“Krom Bank berfokus pada pemberdayaan finansial, terutama di kota-kota tier 2 dan 3 yang selama ini belum terjangkau secara optimal. Melalui pendekatan berbasis teknologi dan customer-centric, Krom Bank percaya bahwa industri perbankan digital dapat menjadi katalisator inklusi keuangan yang lebih merata dan berkelanjutan di Indonesia,” paparnya.

Tantangan Utama Bank Digital

Lalu, apa saja tantangan utama yang dihadapi bank digital dalam menarik kepercayaan masyarakat? Salah satu tantangan utama dalam membangun kepercayaan terhadap layanan perbankan digital adalah keamanan data dan transaksi nasabah. Survei YouGov mencatat bahwa 57% masyarakat khawatir akan kebocoran data pribadi, sementara 51% menilai risiko peretasan masih tinggi. Di sisi lain, riset Populix menunjukkan bahwa 36% nasabah memilih bank digital berdasarkan jaminan keamanan data dan transaksi.

Menjawab tantangan ini, kata Anton, Krom Bank mengedepankan pendekatan holistik dalam membangun kepercayaan. “Kami mengadopsi teknologi keamanan tingkat tinggi, mulai dari enkripsi data, otentikasi berlapis, hingga sistem deteksi berbasiskan AI terhadap anomaly atau fraud yang kian berkembang modusnya. Di sisi lain, fundamental perusahaan yang kuat dan kinerja yang solid menjadi jaminan keberlanjutan dan keamanan dana nasabah. Bagi Krom Bank, membangun kepercayaan bukan hanya soal mitigasi risiko, tapi juga menciptakan pengalaman perbankan digital yang aman, transparan, dan berorientasi jangka panjang,” tegasnya.

Perlu diketahui, industri perbankan digital di Indonesia berkembang pesat dengan lebih dari 15 pemain aktif sejak 2019. Namun, potensi pasar masih sangat luas—dengan 48% populasi Indonesia masuk dalam kategori underbanked dan total simpanan bank digital masih kurang dari 1% dibandingkan total simpanan industri perbankan secara keseluruhan saat ini.

Ini menandakan bahwa kompetisi belum berada pada titik jenuh, melainkan baru memasuki fase pertumbuhan awal. Krom Bank memandang persaingan di industri bank digital saat ini sebagai katalis untuk inovasi, kolaborasi, dan akselerasi inklusi keuangan.

“Alih-alih berfokus pada kompetisi semata, kami memilih untuk membedakan diri lewat pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan nasabah dengan produk yang transparan, aman, dan memberikan nilai tambah nyata, seperti bunga kompetitif, tanpa biaya administrasi, dan fleksibilitas layanan,” papar Anton.

Menurutnya, Krom Bank terus berinovasi untuk memastikan tetap relevan dan berdaya saing di industri perbankan digital. Dalam lanskap yang semakin kompetitif, kami memahami pentingnya unique value proposition untuk menarik target pasar dan mempertahankan posisi di industri. Oleh karena itu, selain menawarkan suku bunga tinggi, Krom Bank juga menghadirkan layanan yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Salah satu inovasi utama Krom Bank adalah tabungan dengan bunga tabungan 6% per tahun serta deposito dengan bunga hingga 8,75% per tahun. Layanan deposito ini dirancang fleksibel, memungkinkan nasabah mengatur tenor simpanan sesuai kebutuhan tanpa dikenakan denda jika dicairkan sebelum jatuh tempo.

Pada 2024, Krom Bank juga telah meluncurkan fitur QRIS dan BI Fast untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi. Selain itu, kami juga menyediakan berbagai fitur unggulan untuk memberikan pengalaman perbankan yang optimal, antara lain:

  • Nomor rekening yang dipersonalisasi sesuai keinginan nasabah
  • Pembuatan hingga 20 pos tabungan dan 20 pos deposito
  • Bebas Biaya admin
  • Gratis biaya top-up uang elektronik atau dompet digital dan transfer ke bank lain hingga 100 kali setiap bulannya
  • Money Journey untuk mengetahui riwayat transaksi dan kondisi finansial nasabah

Penyediaan ragam fitur layanan ini merupakan bagian dari strategi Krom Bank untuk menjaga loyalitas nasabah dan meningkatkan keterikatan mereka terhadap Krom Bank.

“Mengingat karakteristik nasabah utama kami (generasi muda) yang cenderung kurang loyal terhadap satu brand, Krom Bank berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat menjadi bank digital pilihan utama yang berperan aktif dalam berbagai aspek finansial nasabah,” urai Anton.

Menurutnya, tantangan terbesar dalam pengembangan teknologi keuangan bagi bank digital bukan hanya soal inovasi, tetapi tentang bagaimana memastikan setiap teknologi yang diadopsi benar-benar menciptakan nilai tambah, baik bagi nasabah maupun bagi keberlanjutan bisnis.

Dalam menjawab kebutuhan nyata masyarakat, Krom Bank akan terus melakukan inovasi produk dan layanan. Kami sangat selektif dalam menerapkan teknologi baru, dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan arah strategis perusahaan, aspek keamanan danrelevansi terhadap kebutuhan nasabah.

Sebagai bank digital dengan DNA teknologi, Krom Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan yang lebih praktis, tepat guna, dan berdampak nyata untuk menghadirkan solusi perbankan yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mampu membangun kepercayaan dan loyalitas jangka panjang dari masyarakat

Regulasi dan Keamanan dalam Bank Digital

Pertumbuhan industri perbankan digital di Indonesia tidak lepas dari peran regulasi yang semakin adaptif dan progresif. Regulasi yang jelas memberikan kerangka kerja yang memungkinkan pelaku industri berinovasi secara bertanggung jawab, sekaligus menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan digital.

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Krom Bank selalu mematuhi peraturan berlaku yang telah ditetapkan oleh regulator. “Kami percaya kolaborasi erat antara regulator dan pelaku industri sangat krusial dalam menciptakan ruang pertumbuhan yang aman, transparan, dan inklusif bagi seluruh masyarakat. Melalui dialog yang terbuka dan pendekatan yang adaptif, kami yakin ekosistem bank digital Indonesia akan terus berkembang secara positif,” jelas Anton.

Lalu, bagaimana Krom Bank memastikan keamanan data dan transaksi nasabah di tengah meningkatnya ancaman siber? Keamanan data dan transaksi dari ancaman siber merupakan prioritas utama bagi Krom Bank. “Kami juga telah mengimplementasikan ISO 27001:2022 guna memastikan perlindungan optimal terhadap data pribadi dan transaksi keuangan. Dalam menghadapi ancaman siber, kami mengadopsi cloud server solutions dengan enkripsi tingkat tinggi serta AI-machine learning untuk deteksi anomali secara real-time,” ungkapnya.

Seluruh sistem keamanan yang diiliki pun dikembangkan dan dikelola langsung oleh tim internal IT Krom Bank, sehingga dapat merespons cepat dan tepat terhadap risiko. Lebih lanjut, setiap transaksi nasabah dilindungi dengan multi-layer security protocol, seperti dengan PIN, OTP, dan password, untuk mencegah akses terhadap aplikasi dan transaksi yang tidak sah.

Selain itu, Krom Bank secara berkala melakukan pengujian keamanan sistem, risk management plan, dan disaster recovery plan guna memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman siber. “Dengan pendekatan ini, kami berkomitmen untuk menjaga keamanan layanan Krom Bank tetap andal dan terpercaya,” papar Anton.

Masa Depan Bank Digital dan Dampaknya pada Perekonomian Nasional

Sebagai pelaku industri, Krom Bank melihat peran industri perbankan digital semakin signifikan dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Perbankan digital memungkinkan akses layanan perbankan yang lebih luas, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh bank konvensional.

Dengan kemudahan akses, efisiensi operasional, dan layanan berbasis teknologi, perbankan digital berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mendukung ekosistem keuangan nasional yang lebih inklusif.

Meskipun demikian, lanjut Anton, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi agar perbankan digital dapat memberikan kontribusi yang lebih besar, seperti peningkatan literasi keuangan digital masyarakat serta penguatan keamanan data dan transaksi.

“Oleh karena itu, kami secara berkelanjutan melakukan edukasi terkait keamanan transaksi digital melalui akun media sosial kami, serta secara berkelanjutan mengembangkan dan menguatkan infrastruktur digital kami,” kata Anton.

Ke depan, lanjutnya, bank digital bukan hanya sebagai penyedia layanan, tetapi sebagai enabler pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing. Krom Bank berkomitmen untuk terus menghadirkan produk dan fitur yang relevan dan bermanfaat bagi para nasabah dari berbagai kalangan.

Dengan demikian, layanan yang dihadirkan tidak hanya inklusif, tetapi juga secara nyata membantu pemenuhan kebutuhan finansial nasabah, yang pada akhirnya juga dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Penyaluran Kredit untuk Dukung UMKM

Kemudian, bagaimana peran bank digital dalam mendukung UMKM dan sektor informal dalam mengakses layanan keuangan? Selain fokus pada generasi muda sebagai target segmen utama layanan tabungan dan deposito, Krom Bank juga fokus pada pelaku UMKM sebagai segmen dalam penyaluran kredit.

Hingga saat ini, Krom Bank telah menyalurkan lebih dari 25% dari total kredit ke segmen UMKM.  “Fokus kami pada segmen UMKM ini sejalan dengan jumlah pelaku UMKM di Indonesia pada 2023 yang telah mencapai 66 juta pelaku5, dan signifikansi kontribusinya terhadap perekonomian yang mencapai 61% dari PDB Indonesia atau Rp9.580 triliun,” paparnya.

Fokus penyaluran kredit bagi segmen UMKM ini juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan portofolio kredit perusahaan sekaligus wujud komitmen Krom Bank dalam mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan UMKM naik kelas dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, mengingat 69% pelaku UMKM masih tergolong underbanked.

Saat ini, persaingan di industri perbankan, termasuk antara bank digital dan bank konvensional, berlangsung secara sehat dan justru mendorong inovasi dalam layanan keuangan. Meskipun demikian, digitalisasi layanan keuangan bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah keniscayaan yang membentuk masa depan industri ini.

Di sisi lain, bank konvensional memiliki keunggulan dalam infrastruktur keuangan yang mapan serta basis nasabah yang luas. “Ke depan, kami meyakini bahwa dinamika ini akan semakin mengarah pada kolaborasi strategis. Sinergi antara bank digital dan bank konvensional dapat menghasilkan layanan perbankan yang lebih komprehensif dan efisien, baik melalui inovasi produk, integrasi layanan digital, maupun pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pengalaman nasabah,” ulas Anton.

Disampaikan juga, Krom Bank berkomitmen untuk membangun layanan perbankan digital yang aman, adaptif, dan berbasis teknologi mutakhir guna menjawab kebutuhan finansial nasabah yang terus berkembang.

“Lebih dari sekadar penyedia layanan perbankan, kami juga berusaha hadir sebagai teman yang menawarkan solusi keuangan yang relevan, personal, dan mudah diakses,” paparnya.

Dengan pendekatan berbasis data dan teknologi, kata Anton, Krom Bank terus mengembangkan layanan yang tidak hanya mempermudah pengelolaan keuangan nasabah, tetapi juga mendukung mereka dalam mewujudkan kemandirian finansial, terutama bagi generasi muda yang menjadi masa depan dalam roda ekonomi nasional. ***

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top