KORAN INDONESIA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Indonesia berada dalam kondisi aman dari ancaman krisis moneter seperti yang pernah terjadi pada 1997–1998.
Menurutnya, LPS bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah menyiapkan berbagai instrumen untuk menjaga stabilitas keuangan nasional. Salah satunya melalui penerapan sistem peringatan dini (early warning system) yang memantau perkembangan ekonomi dan sektor perbankan secara menyeluruh.
“LPS mengembangkan sistem peringatan dini yang memantau kondisi ekonomi nasional secara detail dan berkelanjutan, termasuk sektor perbankan. Jadi, kecil kemungkinan kita akan kecolongan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers LPS Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 di Jakarta, Sabtu (1/6).
Ia menambahkan, KSSK secara rutin mengadakan rapat untuk membahas kondisi ekonomi terkini, proyeksi ke depan, serta langkah antisipatif pemerintah jika muncul potensi gejolak.
“Kami akan mengoptimalkan seluruh alat yang dimiliki LPS, termasuk intervensi dini dan pelaporan langsung kepada KSSK, agar risiko krisis bisa dicegah sejak awal,” jelasnya.
Sebagai informasi, KSSK adalah lembaga koordinasi antarotoritas sektor keuangan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK).
Anggota KSSK meliputi Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan LPS. Komite ini berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mencegah terjadinya krisis di sektor tersebut.
Ilustrasi: freepik