KORAN INDONESIA – Polda Jawa Barat (Jabar) telah memeriksa 11 saksi terkait insiden maut dalam pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Pendopo Kabupaten Garut yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
“Polres Garut telah memeriksa 11 saksi untuk dimintai keterangannya saat terjadi aksi dorong dan terinjak-injaknya massa yang mau masuk ke Pendopo Kabupaten Garut,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan di Bandung, Selasa (22/7/2025).
Hendra menjelaskan, penyelidikan kini ditangani langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat. Pemeriksaan terhadap para saksi dilakukan sehari sebelumnya atau pada Senin (21/7).
“Adapun rencana tindak lanjut dari pemeriksaan tersebut adalah membuat surat undangan klarifikasi kepada Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota polisi, Kasatpol PP, GP WO, NAW WO, Vendor Megunesia, orang tua korban, dan warga sekitar TKP,” terang Hendra.
Tragedi ini bermula saat panitia menyediakan sekitar 5.000 paket makanan gratis bagi masyarakat. Namun, jumlah warga yang hadir diperkirakan hampir dua kali lipat dari jumlah makanan yang tersedia.
“Nah, kronologi awalnya itu di pendopo itu disiapkan paket makanan gratis. Jumlahnya informasi awal yang kita dapatkan adalah 5.000 pack, kemudian masyarakat itu mengantre di luar dari pada pintu-pintu pendopo ini,” jelas Hendra.
Karena banyaknya warga yang berdesakan, situasi menjadi tidak terkendali. Akibatnya, sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak saat mencoba masuk ke area pendopo.
Dalam insiden tersebut, tiga orang meninggal dunia. Selain itu, sebanyak 30 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.***
Baca juga: Kronologi Wanita yang Tewas Terborgol di Cisauk, Tiga Pria Jadi Tersangka