Rekaman Masternya Kembali! Taylor Swift: Anda Milik Saya

Bagikan

KORAN INDONESIA – Taylor Swift umumkan berhasil membeli enam album pertamanya. Kabar bahagia ini Swift sampaikan di tautan bio Instagramnya. 

“Semua musik yang pernah aku buat… kini menjadi milikku!” isi surat dari situs web di tautan bio Instagram Taylor Swift, Jumat, 30/5/2025.

Dengan demikian, Swift mengakhiri pertikaian mengenai kepemilikan musiknya. Swift menyebut, ia berhasil membeli kembali semua video musik, termasuk film konser hingga album yang belum dirilisnya.

Seakan semua kenangan, keajaiban, kegilaan di setiap era musiknya memeluk erat sang bintang. 

Diketahui kasus atas kepemilikan lagu terjadi pada Juni 2019, di mana manajer musik, Scooter Braun membeli bekas label rekaman Swift, Big Machine. Oleh karena itu, semua lagunya, ‘Taylor Swift’, ‘Fearless’, ‘Speak Now’, ‘Red’, ‘1989’ dan ‘Reputation’ terjual tanpa sepengetahuannya. 

Pelantun ‘Cruel Summer’ itu bersumpah untuk merilis lagu-lagunya kembali dengan sebutan Taylor’s Version (Versi Taylor) beserta puluhan lagu bonus dan materi tambahan. 

Cerita Awal Mula Pertikaian Ini

Kasus ini bermula saat Taylor Swift berusia 14 tahun dan pindah ke Nashville pada tahun 2004 untuk mencapai mimpinya menjadi seorang bintang pop country, yang kemudian menandatangani kontrak rekaman dengan Big Machine. 

Scott Borchetta, bos label rekaman tersebut memberikan uang muka yang besar kepada Swift sebagai imbalan atas kepemilikan rekaman master dari enam album pertamanya (“selamanya”, karena Borchetta menjualnya tanpa sepengetahuan Swift). 

Pada tahun 2018, kontrak Swift berakhir dengan label Big Machine, dan selanjutnya ia menandatangani kontrak baru dengan Republic Records dan Universal Music Group (UMG). 

Setahun kemudian, Borchetta menjual labelnya, Big Machine, kepada Ithaca Holdings milik Scooter Braun. 

Swift baru mengetahui kesepakatan ketika hal itu diumumkan. Ia merasa seseorang telah merampas hasil kerjanya seumur hidup sebab lagu-lagu tersebut hilang dari hak miliknya. 

Braun sendiri kerap timbulkan kontroversi, seperti berusaha keras merebut musik Taylor Swift, pernah bertengkar dengan mantan klien, pernah dituntut lakukan penipuan, dan ditinggalkan oleh banyak klien artis besar (Justin Bieber, Ariana Grande, Demi Lovato). 

Swift mencoba berbicara untuk membeli master miliknya secara langsung, namun kesempatan itu ditolak dengan mentah-mentah. 

Braun mengungkapkan di sebuah majalah, Variety, bahwa pertikaian yang terjadi antara dirinya dengan Swift menjadi tidak terkendali. Bahkan ia menyebut keluarganya menerima ancaman pembunuhan. 

Melansir dari BBC, Jumat, 30/5/2025, ia kemudian menjual sahamnya di katalog lama Swift kepada Shamrock Holdings, sebuah dana investasi Los Angeles yang didirikan oleh keluarga Disney pada tahun 1978, pada bulan November 2020. 

Kesepakatan itu digadang-gadang bernilai $300 juta (Rp 4,89 triliun – nilai ini dihitung dengan dollar 2025). Lagi-lagi Swift merasa dikhianati dengan dijual kembali lagu-lagu miliknya tanpa diketahui. 

“Ini kedua kalinya musik saya dijual tanpa sepengetahuan saya,” katanya di media sosial. 

Swift bisa saja terbuka terhadap kemitraannya dengan Shamrock. Tetapi hal itu akan membuat Braun terus mendapatkan keuntungan dari musik lamanya selama bertahun-tahun. 

Ia kemudian menulis sebuah surat kepada perusahaan tersebut yang kemudian diunggah di X miliknya. 

“Dengan hati nurani yang bersih, saya sungguh tidak bisa melibatkan diri dalam menguntungkan kepentingan Scooter Braun,” isi suratnya. 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Swift mulai merilis kembali lagu-lagu dari album lamanya. 

Bahkan lagu ‘All Too Well’ versi durasi 10 menit sangat laku dipasaran. Lagu itu memuncaki tangga lagu AS. 

Hampir semua album lamanya sudah dirilis, terkecuali album ‘Reputation’ dan ‘Taylor Swift’. Swift menyebut belum merekam seperempat lagu dari album tersebut. 

Swift merasa lagu di album itu terasa sangat spesifik pada masanya, dan ia tak mampu untuk merekam ulang. 

“Album ‘Reputation sangat spesifik untuk masa itu dalam hidup saya, dan saya terus mengalami titik henti ketika mencoba membuatnya kembali,” kata Swift dari isi surat di situs miliknya. 

Tetapi, ia akan mencoba merilis kembali lagu-lagu dari albumnya ini bila penggemar menginginkan. 

“Akan ada saatnya (jika Anda menyukai ide itu) untuk lagu-lagu Vault yang belum dirilis. 2 album itu (‘Reputation’ dan ‘Taylor Swift’) masih dapat memiliki momen untuk muncul ketika waktunya tepat, jika itu adalah sesuatu yang akan membuat kalian bersemangat,” ujar Swift tertuju kepada para penggemarnya. 

Swift juga menambahkan bila lagu-lagu dari dua album itu dirilis kembali, hal itu hanya untuk perayaan bukan tempat kesedihan. 

“Namun jika itu terjadi, itu bukan tempat kesedihan dan kerinduan akan apa yang aku inginkan. Itu hanya akan menjadi sebuah perayaan sekarang,” tambahnya. 

Di tahun 2023, majalah Forbes menyatakan bahwa Swift merupakan musisi pertama hasilkan $1 miliar (Rp 16,3 triliun – nilai ini dihitung dengan dollar 2025) hanya dari penulisan lagu dan pertunjukannya. 

Setengah dari kekayaannya berasal dari royalti dan tur musik, sementara sisanya berasal dari peningkatan nilai katalog musiknya, termasuk rekaman ulang.

Turut senang atas kembali memiliki hak cipta dari lagu-lagumu itu, Taylor Swift! 

Bagaimana menurut Sobat Koran?

 

Baca juga: Ahmad Abdul Rilis Single Baru ‘This Time I Know’, Begini Lirik Lagunya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top