KORAN INDONESIA – Saat bepergian, terutama di musim liburan, penting untuk memahami risiko keamanan digital seperti juice jacking. Ini adalah bentuk kejahatan siber di mana data pribadi dapat dicuri melalui port USB publik yang telah dimodifikasi.
Melansir Ifa Magazine, kejahatan ini terjadi ketika peretas (hacker) menyisipkan perangkat lunak berbahaya (malware) ke dalam port USB umum.
Saat seseorang menghubungkan ponsel ke port tersebut, data seperti kata sandi atau informasi rekening bisa langsung diambil tanpa disadari. Berikut tips menghindari juice jacking saat isi daya (charge) ponsel di bandara.
1. Isi Daya Perangkat Sebelum Berangkat
Langkah paling sederhana untuk menghindari risiko adalah memastikan semua perangkat, termasuk power bank, sudah terisi penuh sebelum keluar rumah.
Dengan begitu, Anda tidak perlu tergesa-gesa mencari tempat isi daya di bandara atau tempat umum.
2. Gunakan Kabel dan Adaptor Pribadi
Selalu bawa kabel dan adaptor milik sendiri. Hindari menggunakan port USB publik karena bisa saja sudah dimanipulasi oleh peretas untuk mencuri data dari perangkat yang terhubung.
3. Awasi Penggunaan Perangkat Anak
Anak-anak juga rentan terhadap risiko ini, apalagi jika mereka membawa ponsel atau tablet sendiri. Pastikan mereka tidak sembarangan mengisi daya perangkat di tempat umum tanpa pengawasan.
4. Gunakan USB Data Blocker
USB data blocker adalah alat kecil yang dipasang di ujung kabel USB untuk memblokir aliran data dan hanya mengizinkan aliran daya.
Alat tersebut bisa dibeli secara daring dengan harga mulai dari Rp100 ribuan dan sangat bermanfaat untuk perlindungan tambahan saat bepergian.
5. Waspadai Tempat Umum Lain Selain Bandara
Risiko juice jacking tidak hanya ada di bandara. Port USB publik di kafe, stasiun, dan pusat perbelanjaan juga bisa berbahaya, jadi selalu perhatikan tempat Anda mengisi daya perangkat.
Semoga bermanfaat.***
Baca juga: Waspada! Isi Daya Ponsel di Bandara Bisa Bikin Data Dicuri