KORAN INDONESIA – Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) umumnya menunjukkan kesulitan dalam memusatkan perhatian, lebih aktif bergerak, serta cenderung bertindak spontan dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini bisa memengaruhi proses perkembangan dalam hal mengatur perhatian, mengelola emosi, dan membentuk perilaku sehari-hari.
Karena hal tersebut, anak dengan ADHD mungkin tampak kesulitan mengikuti arahan atau mudah teralihkan perhatiannya. Hal ini tentu bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak secara konsisten.
ADHD pada Anak
1. Kurang Fokus
Anak sering tampak melamun, susah konsentrasi, dan butuh diingatkan berulang kali saat diminta melakukan sesuatu. Mereka juga bisa terlihat seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara.
2. Hiperaktif
Sulit untuk duduk tenang, sering bergerak terus tanpa henti, bahkan ketika sedang waktunya diam. Kadang mereka melompat atau bermain terlalu kasar tanpa sadar.
3. Impulsif
Sering memotong pembicaraan orang lain, bicara tiba-tiba, atau melakukan sesuatu tanpa pikir panjang. Semua itu biasanya terjadi karena mengikuti dorongan hati sesaat.
4. Sulit Menunggu Giliran
Anak mudah marah atau kecewa kalau harus menunggu, terutama saat bermain atau berbagi. Mereka bisa kesulitan memahami konsep bergiliran atau menahan diri.
5. Orang Tua Bisa Merasa Tertekan
Perilaku anak kadang disangka kenakalan biasa, padahal ini bagian dari kondisi neurologis. Tak sedikit orang tua merasa bersalah atau malu, padahal yang dibutuhkan justru pemahaman dan dukungan.
Dengan memahami ciri-ciri ADHD sejak dini, orang tua dapat memberikan pendampingan yang lebih tepat dan penuh empati.
Dukungan, kesabaran, serta komunikasi yang baik menjadi langkah awal dalam membantu anak tumbuh optimal sesuai kebutuhannya.***
Baca juga: Tenang, Ini 7 Cara Dukung Anak Setelah Diagnosis Autisme